Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyerang Ahmadiyah Disabet Senjata

Kompas.com - 02/10/2010, 09:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Imam Tamami (21) menjadi korban sabetan senjata tajam dalam insiden di perkampungan warga Ahmadiyah di Desa Ciampea Udik, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tadi malam.

Imam mengaku, saat kejadian, ia bersama 24 orang lainnya memang mendatangi kediaman warga jemaah Ahmadiyah.

Kala itu, menurut Imam, massa dari kelompoknya berniat mendatangi Masjid At-Taufiq milik Ahmadiyah selepas maghrib. "Anak-anak sini mau mendatangi masjid," ujarnya saat ditemui di rumahnya, Desa Ciampea Udik, Kabupaten Ciampea Udik, Jawa Barat, Sabtu (2/10/2010).

Rupanya, lanjut Imam, para warga penganut Ahmadiyah sudah mempersiapkan diri dengan memadamkan total lampu sehingga keadaan di sekitar menjadi gelap gulita.

Alhasil, di saat itulah, tiba-tiba ada sekelompok orang menyerang dan menusuk. Akibatnya, Imam terkena sabetan senjata tajam di dahi kepalanya dan harus dijahit sebanyak delapan jahitan.

"Saya waktu itu dalam kondisi lari, dan lampu digelapin total, padahal tidak mati listrik. Saya kena sabetan waktu lari, tapi enggak bisa melihat siapa yang melakukan karena gelap," jelasnya.

Lebih jauh, Imam menuturkan, di saat peristiwa penyabetan itulah dirinya baru sadar ternyata para warga Ahmadiyah mempersiapkan diri dengan senjata tajam.

Pemuda putus sekolah ini melanjutkan, sesaat setelah terkena sabetan, ia tidak menghiraukan lukanya terus mengeluarkan darah. "Saya hampir pingsan waktu itu karena enggak terasa, saya lari terus," jelasnya.

Kabar penyerangan terhadap Imam itu kemudian terdengar di telinga para warga. Bahkan, tersiar kabar dikatakan bahwa Imam meninggal dunia.

Akhirnya, mobilisasi massa pun bertambah banyak dan kembali melakukan aksi balas dendam dengan melakukan pembakaran rumah dan masjid.

Sementara itu, korban penusukan lainnya bernama Rendi (15) saat ini dikabarkan dirawat di Rumah Sakit PMI Bogor, Jawa Barat. (Willy Widianto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com