Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Bicara Langsung dengan Sekjen PBB

Kompas.com - 10/09/2010, 13:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendorong Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengambil langkah serius terkait adanya rencana aksi pembakaran Al Quran oleh kelompok pimpinan Pastor Terry Jones di Florida, Amerika Serikat, pada 11 September mendatang.

Presiden berharap rencana aksi tersebut dapat dicegah karena berpotensi mengancam perdamaian nasional. "Tadi pagi jam 9 saya bicara dengan Sekjen PBB Ban Ki Moon. Saya minta PBB untuk mengambil langkah-langkah yang tegas, proaktif, untuk mencegah dan menggagalkan rencana yang tidak bisa diterima akal sehat itu," kata Presiden saat menyampaikan sikapnya di halaman Istana Negara, Jakarta, Jumat (10/9/2010).

Pada kesempatan itu, Presiden didampingi tokoh agama dan tokoh politik di Indonesia. Ia menyerukan agar semua pemuka agama bersatu dan tidak terprovokasi akibat ulah dari oknum yang tidak bertanggung jawab.

"Saya sungguh berharap, melalui mimbar ini, para pemimpin agama mesti bersatu, mencegah rencana yang tentu sangat tidak bermoral itu. Saya dengan tulus memberikan penghargaan dan saya mengucapkan terima kasih kepada pemimpin agama dan pemuka yang akhir-akhir ini tetap kompak dan bersatu, dan bertindak bersama untuk menyampaikan protes keras agar sekali lagi tindakan Terry ini tidak dilaksanakan. Ini contoh yang baik, ketika ada masalah yang sensitif, masalah itu harus dipecahkan secara jernih yang sehat dan terukur," katanya.

Presiden menegaskan, pembakaran kitab suci agama apa pun dan perusakan rumah ibadah serta kekerasan adalah tindakan yang tidak dapat dibenarkan.

Ke depan, sambung Presiden, pemerintah tetap bekerja dengan serius. Kepala Negara mengimbau, jika ada warga yang hendak berdemonstrasi terkait aksi ini, sebaiknya hal tersebut dilakukan dalam suasana damai. "Jangan terjadi benturan antarsesama. Kita satu, kita sama-sama peduli dan jangan sampai apa yang dilakukan Terry menjadi kenyataan," katanya.

Pernyataan SBY ini sebenarnya terlambat. Pasalnya, Jumat pagi ini, Jones telah membatalkan rencananya tersebut. Jones mengaku sudah membuat perjanjian dengan pemimpin Muslim yang memiliki rencana membangun pusat Islam di dekat Ground Zero. "Pemimpin Muslim itu setuju untuk memindahkan lokasi pembangunan menjauh dari Ground Zero," kata Jones sebagaimana warta CNN dan Reuters, Jumat (10/9/2010).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com