JAKARTA, KOMPAS.com — Tersangka Abu Bakar Ba'asyir dicecar 50 pertanyaan saat pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri, Rabu (11/8/2010), terkait dugaan keterlibatan dalam pelatihan militer kelompok teroris di pegunungan di Aceh Besar. Ba'asyir diperiksa sejak pukul 11.00, diawali pemeriksaan kesehatan oleh tim dokter dari Mabes Polri.
Koordinator Tim Pembela Muslim (TPM) Ahmad Michdan mengatakan, dari 50 pertanyaan, Ba'asyir hanya menjawab satu pertanyaan perihal penangkapan dirinya di Banjar, Jawa Barat, kemarin lusa. "Ditanya ditangkap di mana? Dijawab di Polres sekitar Banjar. Waktu itu ditunjukkan surat perintah penangkapan oleh orang berpakaian sipil dan tidak kenalkan diri," ucap dia seusai mendampingi pemeriksaan, Rabu.
Selain pertanyaan itu, kata Michdan, Ba'asyir tak bersedia menjawab. Kepada penyidik, dia mengatakan akan memberi segala keterangan di pengadilan. Seperti diketahui, pengasuh Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Solo, Jawa Tengah, itu menganggap Polri sebagai perpanjangan tangan negara Amerika Serikat dan Israel.
Dikatakan Michdan, saat pemeriksaan tadi, Ba'asyir diminta penyidik agar memberi keterangan sebagai saksi untuk dua tersangka teroris lain. Namun, Ba'asyir menolak. "Alasannya tidak pernah tahu tentang kejadian itu (pelatihan militer di Aceh)," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.