Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dubes Belanda Beri Kuliah Islam

Kompas.com - 29/07/2010, 03:17 WIB

Jakarta, Kompas - Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia Nikolaos van Dam segera mengakhiri jabatan dan akan memberikan kuliah tentang sejarah Islam kontemporer di Timur Tengah dan Indonesia.

Van Dam di rumah dinas di Jalan Diponegoro (dulu Nassau-Oranje Boulevard) di Menteng, Jakarta, Rabu (28/7), mengatakan akan mempromosikan pemahaman dan toleransi Islam kepada publik di dunia Barat. ”Saya akan tergabung dalam kajian sejarah Islam kontemporer di Universitas Leiden. Saya sudah menulis beberapa buku tentang sejarah Islam di Timur Tengah. Penugasan di Indonesia merupakan pengalaman paling berharga bagi saya,” ujar Van Dam yang fasih bahasa Indonesia dan Arab.

Keunikan Islam di Indonesia, lanjut Van Dam, terlihat dari keragaman budaya yang dipelihara masyarakat. Muslim di Minangkabau menganut sistem matrilineal. Muslim di Ambon memiliki budaya sendiri. Masyarakat Islam di Indonesia memiliki keragaman budaya yang sangat indah karena mampu memadukan keimanan dan kebudayaan lokal yang lebih dahulu ada.

Pemahaman yang benar terhadap dunia Islam, menurut Van Dam, akan menjadi tema pelajaran yang diberikan di Belanda dan kampus-kampus lain. Dia diundang ke sejumlah kampus di Timur Tengah untuk mengajarkan diplomasi publik.

Van Dam pernah mengajar di beberapa perguruan tinggi Islam dan pesantren di Indonesia. Menurut dia, mayoritas Muslim Indonesia sangat moderat dan toleran. Kalaupun ada gerakan yang cenderung ekstrem, tentu lebih baik ditindak agar tidak merusak tatanan masyarakat.

Kondisi serupa, ujar dia, terjadi di Belanda. Kelompok ekstrem seperti Geert Wilder ditentang dan tidak ada situs Belanda yang mau mengunduh tayangan Fitna karya Wilder yang bersifat mencemooh Islam.

Saat dunia heboh karena tindakan Geert Wilder, Van Dam mendatangi kelompok dan organisasi Muslim untuk berdialog. ”Saya diterima dan kita semua tidak setuju terhadap Wilder. Kelompok yang dinilai keras pun diterima Kedutaan Belanda dan berkomunikasi dengan baik,” kata Van Dam, yang akrab dengan para tokoh Muhammdiyah, NU, dan MUI.

Van Dam yang pernah bertugas di Lebanon, Libya, Irak, Turki, dan Jerman berjanji akan terus mempromosikan Indonesia di dunia Barat. (ONG)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com