Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keterlambatan Waktu Jadi Keluhan Utama

Kompas.com - 15/07/2010, 15:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Keterlambatan waktu kedatangan dan keberangkatan bus masih menjadi keluhan utama para pengguna Bus Transjakarta.

Hasil survei Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) itu menunjukkan, 41,4 persen responden pengguna Bus Transjakarta mengeluhkan lamanya waktu untuk menunggu kedatangan bus.

"Keterlambatan bus dan waktu menunggu yang cukup lama ini masih menjadi keluhan utama pengguna Transjakarta," kata Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi, dalam diskusi hasil studi kebijakan tarif dan kepuasan pengguna transjakarta di Jakarta Media Center, Kamis (15/7/2010).

Survei YLKI ini dilakukan terhadap 3.000 pengguna bus transjakarta di semua koridor pada Maret 2010. Dari total 3.000 responden terdiri dari laki-laki 40,77 persen dan perempuan 59,23 persen. Pekerjaan responden terdiri pelajar dan mahasiswa 38,48 persen, pegawai negeri 3,21 persen, dan pegawai swasta 40,83 persen.

Dari hasil survei, sejumlah keluhan lain yang cukup tinggi adalah penumpang bus yang sering kelebihan kapasitas. Sebesar 26,92 persen responden mengaku terganggu dengan overcapacity di dalam bus Transjakarta.

"Ini juga tidak terlepas dari keterlambatan sehingga terjadi penumpukan penumpang," kata Tulus.

Dia mengatakan, kelebihan kapasitas inilah yang juga menjadi penyebab utama terjadinya pelecehan seksual di halte dan di dalam bus Transjakarta. "Namun, 1,24 persen yang mengeluhkan pelecehan seksual," katanya.

Berbagai keluhan dari pengguna bus transjakarta ini, kata Tulus, harus segera direspon oleh pemerintah, dalam hal ini pengelola bus transjakarta dan dinas terkait. Menurutnya, perbaikan harus segera dilakukan di tiga aspek utama, yaitu infrastruktur, sumber daya manusia, dan proses bisnis.

"Sementara perbaikan yang diharapkan pengguna adalah ketepatan waktu tempuh, keselamatan, kenyamanan, sistem informasi, dan aksesibilitas dan kebersihan," ujar Tulus Abadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com