Tewas di Malaysia, Tak Dapat Santunan

REMBANG, KOMPAS.com - Seorang tenaga kerja Indonesia, Munsyorif (21), asal Desa Nglojo, Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Selasa sekitar pukul 17.00 WIB dikabarkan tewas setelah terjatuh dari lantai VI sebuah bangunan di Malaysia.

Mendengar kabar Munsyorif meninggal dunia, keluarga korban langsung berangkat ke Bandara Juanda yang berada di Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, untuk mengurus kepulangan jenazah.

Kerabat keluarga korban memperkirakan mobil ambulans yang membawa jenazah tiba di Desa Nglojo, Selasa (13/7/2010) malam pukul 23.00 WIB.

Pihak keluarga belum tahu pasti sebab musabab warga RT 08, RW 02, Desa Nglojo, itu terjatuh. Setahu mereka, Munyorif bekerja di negeri jiran itu delapan bulan lalu.

Sementara itu, Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinsosnakertrans Rembang, Sunarto, mengaku belum mengetahui kabar tersebut, dan menduga korban adalah TKI ilegal.

"Kalau tidak terdaftar di catatan kami, besar kemungkinan yang bersangkutan adalah TKI ilegal. Kalau sudah begini, kami sulit untuk menelusuri," ujarnya.

Jika benar ilegal, menurut dia, TKI tidak akan mendapatkan santunan asuransi kematian dari pemerintah Indonesia maupun Malaysia.

"Berbeda dengan TKI legal. Jika mengalami kecelakaan kerja sampai mengakibatkan meninggal dunia, ahli warisnya berhak mendapatkan santunan sekitar Rp 90 juta," katanya.

Meski demikian, dia menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan pengecekan.

Dia mengatakan, TKI asal Rembang paling banyak bekerja di Malaysia. Mereka tersebar di sektor perkebunan dan bangunan.

"Ketatnya persyaratan di sana, bisa saja mendorong calon TKI nekat bekerja secara ilegal," katanya.