Saradan, Kompas
Kereta api kelas ekonomi dengan 10 gerbong penumpang dan sebuah gerbong makan ini mengalami kecelakaan di Kilometer 133 + 1/5 antara Saradan dan Wilangan menjelang sinyal masuk Stasiun Wilangan, Kabupaten Nganjuk. Peristiwa ini menyebabkan perjalanan kereta api yang melalui jalur selatan terganggu. Sedikitnya 10 perjalanan kereta api jalur selatan dialihkan melalui jalur utara.
Kereta api dari Surabaya yang dialihkan ke jalur utara meliputi KA Mutiara Selatan, KA Bima, KA Turangga, KA Senja Kediri, KA Bangunkarta, KA Kahuripan, KA Matarmaja, dan KA Sancaka. Sementara dari Malang, kereta yang dialihkan adalah KA Gajayana dan KA Malabar.
Hingga Selasa malam, rel belum bisa dilewati kereta api. Petugas masih mengupayakan perbaikan. Gerbong kereta yang terguling belum dipindahkan karena menunggu perbaikan rel. ”Perbaikan perlu waktu sekitar sembilan jam,” kata Kepala Bagian Humas PT KA Daerah Operasi VII Madiun Harijono.
Berdasarkan informasi dari korban selamat atau masyarakat di sekitar lokasi kejadian, kecelakaan yang menimpa KA Logawa terjadi sekitar pukul 14.00. Menurut Harijono, kecelakaan terjadi pukul 14.10.
Tiga kereta (sebutan untuk gerbong penumpang) KA Logawa, yaitu nomor 9-11, terguling dan jatuh ke sawah sedalam 10 meter. Empat kereta lain, nomor 5-8, anjlok, masih di sekitar rel. Adapun empat kereta terdepan beserta lokomotif tetap di rel.
Penumpang di kereta 5-8 dipindahkan ke kereta 1-4 dan melanjutkan perjalanan hingga ke Stasiun Wilangan. Sebagian penumpang diangkut dengan bus dan mobil polisi.
Edy Budiharto, korban kecelakaan kereta yang juga karyawan Daop VII Madiun, menuturkan, saat kejadian, kereta baru menempuh perjalanan sekitar satu jam dari pemberhentian terakhir di Stasiun Besar Kota Madiun. ”Saat itu penumpang penuh karena liburan sekolah. Banyak penumpang yang berdiri karena tidak kebagian tempat duduk,” kata Edy di RS Panti Waluya, Caruban, Madiun.
Menurut korban selamat, kecelakaan bermula dari guncangan keras. Setelah itu, kereta terguling ke kiri lima kali. ”Situasi di dalam gerbong kacau sekali. Semua orang berteriak,” kata Puji Astutik, korban luka yang hamil lima bulan.
Semua korban KA Logawa dievakuasi ke RSUD Caruban. Data di rumah sakit menyebutkan, enam korban tewas adalah Rahmat Bayu Rianto (14), Sholeh (58), dan Agus Rivanto (20), ketiganya warga Madiun; Hariadi M Nur Khoiri (38), warga Malang; Kwadno (39), warga Banyumas; dan Ibnu Malik, warga Blitar.
Agus Rivanto dan Ibnu Malik merupakan korban yang sulit dievakuasi karena jasadnya tertimpa badan kereta. Korban baru dievakuasi sekitar pukul 16.00.
Kepala Kepolisian Resor Madiun Ajun Komisaris Besar Umar Efendi menyebutkan, jumlah korban luka 73 orang. Data rumah sakit menyebutkan, korban luka berat yang menjalani rawat inap mencapai 27 orang. Lima korban di antaranya dirujuk ke RSUD dr Soedono, Madiun.