Tamu Melonjak, Pemandu Museum Kewalahan

BANDUNG, KOMPAS.com - Memasuki masa liburan, pemandu Museum Konferensi Asia Afrika mengaku sempat kewalahan dan harus bekerja lebih keras ketimbang hari biasa karena melonjaknya kunjungan ke museum itu.  "Kami sempat tidak istirahat siang. Makan siang pun harus buru-buru," kata Kudrat, pemandu museum itu, di Bandung, Rabu (23/6/2010).

Ia mengatakan, kunjungan pada liburan anak sekolah 2010 meningkat 30 persen dari hari biasa. Dalam setahun ada sekitar 14.000 pengunjung yang datang ke museum peringatan konferensi akbar dua benua itu. Meski mengaku kewalahan, Kudrat mengatakan tidak memerlukan bantuan tenaga.

"Kami (pemandu) berenam sudah cukup. Kami hanya perlu mengimbau agar pengunjung turut serta menjaga koleksi di sini," katanya. Ia mengatakan, selama liburan kunjungan lebih banyak dilakukan oleh sekolah-sekolah yang melakukan anjangkarya. Meski begitu, kunjungan wisata juga cukup tinggi.

Salah satu sekolah yang melaksanakan anjangkarya hari ini adalah SMA Kartika Jakarta Selatan. Para siswa dan guru sekolah itu berkunjung untuk mengisi waktu kosong setelah ujian akhir semester. Museum Asia Afrika antara lain memamerkan foto pelaksanaan konferensi yang diadakan pada 18-24 April 1955 itu.

Di sana juga dipajang sejumlah benda yang digunakan para pemimpin Asia Afrika selama kegiatan itu berlangsung, seperti mesin tik, kursi rotan, dan sejumlah kamera.