JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku sempat dimarahi rakyat Indonesia melalui SMS terkait wacana dana aspirasi yang saat ini tengah bergulir di masyarakat.
"Pagi-pagi, saya sudah dimarahi. Mereka mengira dana aspirasi ini idenya Presiden," curhat SBY ketika membuka sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (10/6/2010).
Sidang kabinet paripurna itu turut dihadiri para menteri anggota Kabinet Indonesia Bersatu jilid II. Namun, Presiden memaklumi orang yang memarahinya lewat SMS. Dijelaskan Presiden, setiap pagi dirinya memang menerima ratusan SMS dari rakyat.
Umumnya, mereka menanggapi isu-isu terkini yang berkembang di masyarakat. Namun, kata Presiden, beberapa di antaranya terkadang kurang memahami isu yang berkembang tersebut.
Terkait polemik dana aspirasi, Presiden mengaku memahami kehendak politisi DPR yang hendak membantu proses pembangunan di wilayah daerah pemilihannya masing-masing. Presiden pun kemudian memberikan solusi atas polemik tersebut.
"Anggota DPR bisa mengajukan usulan khusus. Usulan khusus itu bisa dimasukkan ke dalam sistem. Ada musrenbang, muspida, dan lainnya. Itu sudah kita jalankan. Nah, jika sudah masuk sistem, anggota DPR dapat mengawasi penggunaan anggaran yang digunakan oleh pemerintah daerah," tegas Presiden.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.