Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejaksaan Tak Akan 'Sentuh' Boed dan SMI

Kompas.com - 26/05/2010, 14:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Jaksa Agung Hendarman Supandji mengatakan, pihaknya tidak akan melakukan pemeriksaan terhadap mantan Gubernur BI yang kini menjabat Wakil Presiden, Boediono, dan mantan Ketua KSSK/Menteri Keuangan, Sri Mulyani.

Hendarman beralasan, keduanya sudah diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Sudah ada ketentuan dalam UU Nomor 30 Tahun 2002, seandainya KPK sudah melakukan penyelidikan, penyidikan dalam kasus korupsi yang ditangani, maka Kejaksaan Agung tidak bisa masuk karena kasusnya sama," kata Hendarman seusai pertemuan dengan Panwas Kasus Bank Century, Rabu (26/5/2010) di Gedung DPR, Jakarta.

Pengecualian atas ketentuan tersebut, jelasnya, jika KPK menyerahkan penanganan kasus itu kepada Kejaksaan Agung. Dalam forum pertemuan dengan Panwas Century, Hendarman mengungkapkan, Kejaksaan tak bisa mengambil alih kasus korupsi yang sudah ditangani KPK. "Tetapi, KPK bisa mengambil alih kasus yang ditangani Kejaksaan Agung," ujarnya.

Pernyataan Jaksa Agung ini menjawab pertanyaan sejumlah anggota Dewan atas tindak lanjut lembaganya terhadap rekomendasi DPR yang menempatkan Sri Mulyani dan Boediono sebagai pejabat yang diduga bersalah dalam kebijakan bail out Bank Century.

Sebelumnya, Hendarman juga mengatakan, ada unsur penyalahgunaan kewenangan dalam kebijakan tersebut. Hal ini dinilai bisa menjadi pintu masuk Kejaksaan memeriksa keduanya karena masuk ranah tindak pidana umum yang merupakan kewenangan lembaga tersebut.

Akan tetapi, lagi-lagi Hendarman mengelak. "Kalau tindak pidana umum, yang menangani kepolisian. Kejaksaan hanya menunggu," kata Hendarman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com