Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jasad Copernicus Dikuburkan Ulang

Kompas.com - 23/05/2010, 18:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ilmuwan penggagas teori heliosentris, Nicolaus Copernicus (1473-1543), dikuburkan ulang oleh Gereja Katolik di Polandia, Sabtu (22/5/2010). Penguburan ini dilakukan setelah makamnya ditemukan baru-baru ini.

Sejak meninggal 500 tahun lalu, tidak ada yang tahu di mana Copernicus dimakamkan. Pada tahun 2004, para ilmuwan pun bertekad mencarinya. Hanya butuh waktu setahun untuk menemukan jasad Copernicus. Pada 2005, mereka menemukan rangka tengkorak dan tulang manusia di kuburan yang tak bertanda di bawah lantai Gereja Katedral di Frombork, Polandia.

Kerangka itu diyakini sebagai jasad Copernicus karena hasil penelitian menunjukkan tulang tersebut berasal dari orang yang meninggal pada usia 70 tahun atau usia yang sama dengan saat Copernicus meninggal. DNA yang diambil dari gigi dan tulang juga cocok dengan rambut yang tertinggal di salah satu buku karangannya. Rangka tengkorak dan tulang itulah yang kemudian dibungkus kain kafan dan dimakamkan ulang oleh Gereja Katolik di Polandia.

Para pastur di Polandia kali ini mengubur ulang Copernicus sebagai pahlawan. Prosesi pemakaman menggunakan tradisi setempat dengan pemberkatan menggunakan air suci yang dilakukan pastur. Setelah itu, kafan berisi jasad Copernicus dibawa menuju tempat yang sama saat ditemukannya tengkorak dan tulang pada 2005. Nisan Copernicus juga dihiasi dengan gambar sistem tata surya lengkap bergambar matahari dengan enam planet yang mengelilinginya.

Nicolaus Copernicus adalah astronom abad ke-16 yang menemukan teori heliosentris yang menyatakan bahwa pusat tata surya adalah matahari. Teori itu dianggap sesat oleh gereja karena menghilangkan bumi dan manusia dari posisi sentral dalam alam semesta. Bahkan, konon kematian Copernicus terkait dengan penolakan gereja atas teorinya meskipun sampai sekarang tidak ada bukti.

Penguburan kembali Copernicus merupakan salah satu bentuk keterbukaan gereja terhadap pengetahuan. "Pemakaman hari ini adalah simbol penting sebuah gerakan rekonsiliasi antara ilmu pengetahuan dan agama," ungkap Pastur Jacek Jezierski. Ia mengungkapkan, tindakan ini menunjukkan gerakan gereja yang mulai paham bahwa pengetahuan ternyata sejalan dengan kepercayaan yang ada di dalam Injil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com