Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPPT Ciptakan Perisalah dan Sistem Notulen Otomatis

Kompas.com - 14/05/2010, 14:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) segera meluncurkan hasil pengembangan teknologi yang disebut sistem penghasil risalah (perisalah) dan ringkasan pertemuan. Sistem yang menggunakan aplikasi Mead tersebut mampu otomatis menerjemahkan suara pembicara ke dalam bentuk tulisan sehingga mempercepat pencatatan dokumen seperti notulensi rapat.

"Dengan perisalah ini pembicaraan kita akan langsung masuk notulen. Praktis, karena di lembaga pemerintahan, pengadilan, BAP, yang lama itu menuliskan perkataan dalam lembaran," ujar Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Telekomunikasi BPPT, Oskar Riandi usai jumpa pers di BPPT, Jakarta, Jumat (14/5/2010).

Produk perisalah otomatis yang mulai dikembangkan 2009 ini akan diluncurkan pada 19 Mei 2010. BPPT bekerja sama dengan PT INTI, akan memproduksi sekitar 50-100 paket perisalah untuk tahap awal.

"Ini basisnya software, kita akan memproduksi sesuai kebutuhan, tahun ini 50 sampai 100. Saya heran kalau enggak ada lembaga pemerintah yang ambil," ujar Direktur PT Inti Irfan Setiaputra dalam kesempatan yang sama.

Perangkat perisalah otomatis yang terdiri dari microphone control, software, dan server-nya tersebut dijual dalam dua tipe. Pertama, tipe untuk single meeting room seharga sekitar Rp 200 juta dan multi meeting room sekitar Rp 500 juta. "Yang sudah akan memesan DPD, DPR, Kejaksaan, pengadilan, dan kepolisian," tambah Irfan.

Single meeting room hanya mampu menerjemahkan suara pembicara dalam satu ruang pertemuan sementara multi meeting room mampu menerjemahkan suara-suara di banyak ruang pertemuan. "Jumlah ruangnya tidak terbatas. Bahkan di ruangan di gedung berbeda juga bisa, di negara berbeda juga bisa. Dengan multi meeting room kita cukup punya satu (perisalah), enggak perlu tiap ruang satu," ujar Oskar.

Notulen otomatis ini juga mampu membaca banyak kata bahasa Inggris yang populer dan mampu meringkas seluruh pembicaraan dengan memilih kata yang paling penting dalam satu kalimat. "Kita ajarkan sistem untuk memilih kata-kata yang penting dalam satu kalimat," tambah Oskar.

Keakuratan kata yang diterjemahkan, menurut Oskar mencapat sekitar 80 persen setara dengan sistem serupa di negara lain, yakni Jepang. Bedanya perisalah otomatis Indonesia bisa digunakan untuk pertemuan dua ruangan dan dapat membaca kata-kata bahasa Inggris yang familiar. "Kita mengambil seluruh contoh suara orang Indonesia, proporsinya sesuai demografi, berdasarkan usia juga kita ambil," imbuh Irfan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com