Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simon Ingin Akhiri "Kutukan" Semifinal

Kompas.com - 13/05/2010, 21:28 WIB

KUALA LUMPUR, Kompas.com - Simon Santoso punya tekad kuat untuk mengakhiri nasib buruknya di ajang Piala Thomas. Melawan Jepang pada partai semifinal, Jumat (14/5/10) di Stadium Putra, Kuala Lumpur, Malaysia, Simon berambisi membawa tim Meraih Putih raih kemenangan sehingga bisa lolos ke final turnamen bulu tangkis beregu putra tersebut.

Ada alasan tersendiri bagi Simon, sehingga dia terlihat sangat bernafsu. Karena, dari tiga kali memperkuat tim Piala Thomas, pemain berusia 24 tahun ini selalu gagal mengakhiri kutukan untuk melewati babak semifinal. Simon pun menegaskan, tahun 2010 ini menjadi kesempatannya untuk membawa Indonesia melangkah ke final.

"Saya belum pernah mengangkat Piala Thomas dan saya punya tekad kuat untuk mewujudkannya pada tahun ini," ungkap Simon, yang melakukan debutnya pada tahun 2004, ketika turnamen ini terselanggara di Jakarta (China jadi juara setelah kalahkan Denmark 3-1).

"Meskipun Indonesia jadi tuan rumah pada tahun 2004 dan 2008, saya belum punya pengalaman bermain di final. Saya berharap mempunyai kesempatan pada tahun ini," tegas peraih medali emas SEA Games Laos 2009 ini.

Melawan Jepang, Simon mungkin akan menjadi tunggal kedua. Dia akan mengisi posisi Sony Dwi Kuncoro, yang tampaknya masih bermasalah dengan kondisi fisik menyusul cedera punggung yang dialami saat Indonesia mengalahkan India 4-1 pada babak penyisihan grup.

"Kepercayaan diriku saat ini sangat tinggi, sehingga saya merasa tidak masalah untuk menghadapi siapa pun," ujarnya. "Sebenarnya, saya sudah mempersiapkan diri untuk menjadi tunggal kedua di beberapa pertandingan, sehingga hal ini bukanlah sesuatu yang luar biasa," tambahnya.

Pada perempat final melawan India, Rabu (12/5/10), Simon sudah memainkan perannya sebagai tunggal kedua. Melawan Arvind Bhatt, Simon menang straight set 21-8, 21-10, sehingga memastikan Indonesia lolos ke semifinal dengan kemenangan 3-0.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com