Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Baru Itu Terbakar Habis

Kompas.com - 18/03/2010, 16:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ratusan orang kehilangan tempat tinggal akibat kebakaran besar yang melanda Kampung Krendang, Tambora, Jakarta Barat. Hanya dalam hitungan jam, kebakaran ini melahap 104 rumah di daerah itu.

Salah satunya adalah rumah Sriyani (26), warga RT 04/ RW 04. Rumah semi-permanen milik Yani, demikian perempuan ini akrab disapa, ludes dilalap si jago merah bersama seluruh harta benda di dalamnya. Rumah seluas 3 x 5,5 meter persegi ini baru ditempatinya sejak dua bulan lalu. Karena masih baru, rumah yang dibelinya seharga Rp 28 juta ini masih semi-permanen. Sebagian besar dibangun dengan kayu dan tripleks.

"Itu belum cor. Rumahnya masih kayu sama tripleks. Jadi ya cepat banget kebakarnya," kata Yani saat ditemui di lokasi bekas kebakaran di Kampung Krendang, Jakarta, Kamis (18/3/2010).

Kepada Kompas.com, Yani menuturkan bahwa seluruh harta bendanya turut hangus dilalap api. Saat kebakaran yang diduga berasal dari hubungan pendek arus listrik ini terjadi, dia tengah bekerja di industri konveksi di Krendang Indah, tak jauh dari tempat tinggalnya. "Saya dikabari teman saya. Disusul, terus teriak-teriak. Katanya 'api-api... kebakaran'," ujarnya pilu.

Bersama suaminya, Asep (28), yang juga bekerja di tempat yang sama, Yani lantas berlari pulang. Tiba-tiba api dari arah depan terlihat sudah membesar. Dalam hitungan menit, rumahnya ludes terbakar. Yani spontan menjerit histeris begitu juga para tetangga di sekitarnya. Dia pun hanya pasrah karena tak sanggup menyelamatkan harta bendanya.

"Api sudah di depan mata, enggak sempat menyelamatkan harta sama sekali. Untung, sertifikat rumah ditaruh di dalam motor oleh suami saya," ungkapnya. Kebakaran itu turut menghanguskan ijazah SMP suami-istri itu. Begitu juga dengan surat nikah mereka yang sudah habis tak bersisa.

Beruntung, kedua anak mereka, Susi Aryati (12) dan Rika Amelia (8), tengah berada di Sukabumi karena tinggal bersama neneknya. "Tahu sendiri di sini rawan kebakaran. Jadi, anak-anak saya bawa ke Sukabumi, tempat orangtuanya suami," ceritanya.

Kejadian ini menyisakan pedih bagi Yani. Dia mengaku trauma karena seluruh harta benda yang dikumpulkannya selama bertahun-tahun kini tak berbekas lagi. "Ini bukan trauma lagi, lebih dari itu. Bagaimana enggak trauma, ada uang sedikit, emas sedikit, terbakar. Hasil kerja sepeser dua peser dikumpulin, kini habis. Sudah tak punya rumah ini," pungkasnya, sambil menghapus air mata yang menitik di sudut matanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com