Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyiapkan "Jihad" di Aceh

Kompas.com - 18/03/2010, 07:37 WIB

Namun, ia mengaku tak setuju dengan doktrin jihad yang disampaikan Sofyan. "Tujuan saya awalnya betul-betul jihad ke Palestina, bukan di dalam negeri. Apalagi mereka menyebutkan boleh membunuh dan mengambil harta saudara yang dianggap sesat," katanya.

Baili lalu memutuskan bekerja sebagai penjaga keramba ikan di Waduk Saguling, Kabupaten Bandung, untuk mengumpulkan ongkos pulang kembali ke Aceh. Sejak itu, ia kehilangan kontak dengan Abu Rimba dan kawan-kawannya. Hampir sembilan bulan ia berada di sana untuk mengasingkan diri dan bekerja sebelum akhirnya kembali ke Aceh beberapa hari lalu. "Saya kaget ketika beberapa kawan menjadi buron polisi karena diduga ikut kelompok teroris," kata Baili, ditemui di sebuah desa di Banda Aceh.

Yusuf mengatakan, dari 15 orang yang dikirim mengikuti pelatihan di Jakarta, hanya tujuh yang kembali. "Saya tak tahu ke mana sisanya. Saya khawatir mereka ikut kelompok teroris itu. Tiga di antaranya ditetapkan sebagai DPO polisi," katanya.

Pada April 2009, Mukhlis, seorang anak yang pernah dikirim FPI ke Jakarta, ditangkap Poltabes Banda Aceh karena kepemilikan senjata api. Sebulan kemudian, anak lainnya, Muhibuddin, juga tertangkap polisi dengan alasan yang sama. Sesudah itu, gerak-gerik "calon mujahidin" ini nyaris sunyi.

Menyiapkan Aceh

Namun, sebuah rencana besar disiapkan. Sebuah sel kelompok bersenjata yang ditanam pascatsunami Aceh tahun 2006 mulai dibangkitkan. Yudi Zulfahri (27), seorang pegawai negeri sipil (PNS) di Banda Aceh, menjadi kunci untuk menyiapkan jejaring itu.

Warga Keutapang, Aceh Besar, yang ditangkap dalam penyerbuan polisi di Krueng Linteng, Jalin, Aceh Besar, pada 22 Februari lalu, mengaku memiliki dorongan pribadi untuk mencari ilmu agama sejak duduk di tahun terakhir STPDN pada 2006. Ia mengaku hampir ikut kelompok Negara Islam Indonesia (NII) yang kerap merekrut mahasiswa di berbagai kampus. Namun, dia membatalkan niatnya setelah berkonsultasi dengan seorang ustaz di Jatinangor, Jawa Barat.

Setelah itu, Yudi rajin membaca buku tentang agama dan menonton VCD tentang jihad. Dari satu VCD yang dimilikinya, ia mengenal sosok Halawi Makmun dan Fauzan Al-Anshari. Karena terkesan, ia lalu mencari tahu nomor telepon Halawi dari seorang teman di Aceh. "Beliau pernah datang ke Aceh setelah dilanda tsunami. Sejak itu, saya sering konsultasi dengan beliau melalui telepon," katanya.

Awal 2007, Yudi mangkir dari pekerjaannya dan pergi ke Bandung untuk berbisnis pulsa dan baju. Di Jatinangor, ia mengikuti pengajian Halawi. Berdasarkan data Pemerintah Kota Banda Aceh, status Yudi masih tetap PNS.

Akhir 2007, Yudi pindah mencari kerja di Jakarta. Ia lalu mengontrak di Jagakarsa di belakang Perumahan Tanjung Mas, Jakarta Selatan. Dia kerap mengikuti kelompok pengajian kecil yang dipimpin Aman Abdurrahman alias Oman Rahman, yang pernah ditangkap dalam kasus peledakan bom Cimanggis, Maret 2004. Salah satu dari murid Aman adalah Kamal, yang lalu menjalin hubungan akrab dengan Yudi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Putus Internet ke Kamboja dan Filipina, Menkominfo: Upaya Berantas Judi 'Online'

Putus Internet ke Kamboja dan Filipina, Menkominfo: Upaya Berantas Judi "Online"

Nasional
Pemerintah Putus Akses Internet Judi 'Online' Kamboja dan Filipina

Pemerintah Putus Akses Internet Judi "Online" Kamboja dan Filipina

Nasional
Upaya Berantas Judi 'Online' dari Mekong Raya yang Jerat 2,3 Juta Penduduk Indonesia...

Upaya Berantas Judi "Online" dari Mekong Raya yang Jerat 2,3 Juta Penduduk Indonesia...

Nasional
Keamanan Siber di Pusat Data Nasional: Pelajaran dari Gangguan Terbaru

Keamanan Siber di Pusat Data Nasional: Pelajaran dari Gangguan Terbaru

Nasional
Tanggal 26 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Letjen Suryo Prabowo Luncurkan Buku 'Mengantar Provinsi Timor Timur Merdeka Menjadi Timor Leste'

Letjen Suryo Prabowo Luncurkan Buku "Mengantar Provinsi Timor Timur Merdeka Menjadi Timor Leste"

Nasional
Resmikan Destinasi Wisata Aglaonema Park di Sleman, Gus Halim: Ini Pertama di Indonesia

Resmikan Destinasi Wisata Aglaonema Park di Sleman, Gus Halim: Ini Pertama di Indonesia

Nasional
Drag Fest 2024 , Intip Performa Pertamax Turbo untuk Olahraga Otomotif

Drag Fest 2024 , Intip Performa Pertamax Turbo untuk Olahraga Otomotif

Nasional
2.000-an Nadhliyin Hadiri Silaturahmi NU Sedunia di Mekkah

2.000-an Nadhliyin Hadiri Silaturahmi NU Sedunia di Mekkah

Nasional
TNI AD: Prajurit Gelapkan Uang untuk Judi 'Online' Bisa Dipecat

TNI AD: Prajurit Gelapkan Uang untuk Judi "Online" Bisa Dipecat

Nasional
Airlangga Yakin Jokowi Punya Pengaruh dalam Pilkada meski Sebut Kearifan Lokal sebagai Kunci

Airlangga Yakin Jokowi Punya Pengaruh dalam Pilkada meski Sebut Kearifan Lokal sebagai Kunci

Nasional
TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

Nasional
Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Nasional
Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan 'Autogate' Imigrasi Mulai Beroperasi

Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan "Autogate" Imigrasi Mulai Beroperasi

Nasional
Satgas Judi 'Online' Akan Pantau Pemain yang 'Top Up' di Minimarket

Satgas Judi "Online" Akan Pantau Pemain yang "Top Up" di Minimarket

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com