Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wah, Ternyata Tulang Belulang Itu Bukan Milik Parngat

Kompas.com - 16/03/2010, 14:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Jenazah korban kebakaran pabrik Swallow yang tiba di Kamar Jenazah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Minggu (14/3/2010), semula oleh keluarganya diakui sebagai jenazah Parngat, pensiunan pemadam kebakaran.

Ternyata, jenazah tersebut bukanlah Parngat, melainkan jenazah lain yang belum diketahui identitasnya sampai sekarang. Alasan kuat bahwa jenazah yang ditemukan dengan jasad Andriati Wiratningsih, staf keuangan pabrik, adalah tabung pemadam kebakaran yang masih melekat di bagian tubuh korban. Posisi tabung tersebut dalam keadaan dipegang oleh korban.

Hal itu dipaparkan oleh adik Parngat, Pargi, saat ditemui pada Minggu (14/3/2010) di bagian Instalasi Forensik RSCM. Bahkan, waktu itu, keluarga Parngat sudah sangat yakin bahwa jasad tersebut adalah anggota keluarganya hingga mereka menolak untuk melakukan tes DNA. Apalagi ahli forensik RSCM, dr Munim Idris, mengatakan, tulang belulang tersebut adalah tulang laki-laki berdasarkan ukuran dan strukturnya.

Seperti diberitakan, sejak kebakaran pabrik sandal jepit Swallow pada Kamis (11/3/2010), pihak yang melapor kehilangan anggota keluarganya berjumlah empat orang, yaitu keluarga Lyana (24), Rusli Karmoko (72), Andriati Wiratningsih (29), dan Parngat (62). Karena itu, keluarga Parngat yakin bahwa jasad yang ditemukan berupa tulang belulang pada Minggu lalu adalah Parngat.

Hingga hari ini belum ada pihak keluarga yang datang ke RSCM untuk mengambil jenazah tanpa identitas tersebut. Bahkan, laporan kehilangan anggota keluarga terkait dengan kebakaran pabrik Swallow itu juga belum ada. Begitulah penuturan Daswar, salah satu anggota staf Kamar Jenazah RSCM ketika ditemui Kompas.com, Selasa (16/3/2010).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com