JAKARTA, KOMPAS.com — Persoalan mandeknya penyelesaian dan eksaminasi terhadap kasus pembunuhan aktivis HAM Munir disampaikan kepada Presiden Barack Obama.
Direktur Eksekutif Human Rights Working Groups (HRWG) Rafendi Djamin menyampaikan persoalan ini kepada Obama dalam pertemuan Global Human Rights Advocates bertajuk "Ways that USA Can Counter the deterioration of human rights around the world" di Roosevelt Room, the West Wing of the White House, Washington DC, USA, Kamis (18/2/2010) waktu setempat. Pertemuan ini diorganisasi oleh Freedom House dan Human Rights First.
Dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (19/2/2010), Wakil Direktur Eksekutif HRWG Choirul Anam mengatakan, HRWG menyampaikan perkembangan kasus Munir kepada Presiden Barack Obama dan meminta Presiden untuk memberi perhatian terhadap kasus pembunuhan konspirasi tersebut.
"Hal ini karena pentingnya kasus tersebut bagi demokratisasi, penegakan hukum, reformasi sektor keamanan dan perlindungan HAM di Indonesia," kata Choirul Anam.
Terkait mandeknya kasus ini, Choirul mengatakan ada indikasi kuat upaya sistematis untuk melemahkan dan mengabaikan penyelesaian kasus pembunuhan secara politis pertama dalam era reformasi.
"Kasus Munir tidak hanya menjadi tantangan Indonesia keluar dari rezim totalitarian, tetapi juga menjadi tantangan internasional guna mengupayakan demokratisasi dan penegakan HAM, terutama dengan jaminan keadilan, perlindungan hukum dan perlindungan para pembela HAM," tuturnya.
Dalam pertemuan dengan Obama, Rafendi Djamin meminta agar AS bisa membangun kemitraan yang kuat dan baik dengan Indonesia dalam mendorong reformasi penegakan HAM Indonesia. Perkembangan kasus Munir diharapkan menjadi salah satu indikator keberhasilan reformasi tersebut.
Choirul mengatakan, Presiden Barack Obama merespons perhatian para pembela HAM yang hadir dengan berkomitmen memajukan demokratisasi dan penegakan HAM yang lebih maju dan baik di dunia internasional, dengan upaya yang lebih baik dan kuat, serta memberi perhatian kepada para pembela HAM.
"Juga disampaikan pentingnya Presiden Barack Obama untuk bertemu dengan civil society Indonesia saat kunjungannya ke Indonesia pada Maret mendatang agar mendapatkan informasi berimbang dan mendapatkan substansi yang tepat ketika membangun kemitraan berbasis HAM dan demokrasi dengan Indonesia," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.