Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyaksikan Kecantikan Ratu Boko dengan Mercy C dan E-Class

Kompas.com - 03/02/2010, 08:34 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Ratu Boko atau Candi Boko adalah tempat wisata yang masih asing bagi sebagian besar 33 wartawan dari 30 media yang diajak Mercedes-Benz Indonesia (MBI) dalam program acara “A Tribute to Indonesia” di Jawa Tengah dan Yogyakarta pada 30 dan 31 Januari 2010. Ternyata Ratu Boko yang berada 3 km di selatan Candi Prambanan atau 18 km di timur Yogyakarta merupakan sebuah situs purbakala berupa bekas istana yang dibangun pada abad ke-8!

Pemandangan dari tempat tersebut indah karena berada di atas bukit. Untuk menuju ke sana, wartawan sekaligus menguji kehebatan Mercy C dan E-Class. Maklum, jalan menuju Istana Ratu Boko sempit, banyak tikungan sekaligus tanjakan. Kondisi itu dimanfaatkan untuk menguji kemampuan kedua produk Mercy tersebut, baik menanjak maupun menurun.

Bus mewah
Istana Ratu Boko merupakan tujuan terakhir dari acara dua hari tersebut. Sebelumnya, para wartawan diajak melakukan perjalanan Semarang-Ambarawa dengan menikmati kenyamanan bus mewah produk terbaru perusahaan tersebut, yaitu OH 1526 yang sudah memenuhi standar emisi Euro-3.

Bus terbaru Mercy itu mampu mengundang rasa kagum. Pasalnya, bus dengan karoseri Adiputro tersebut lebih lega dibandingkan ketika berada di dalam pesawat Garuda kelas ekonomi.

Kereta api uap
Di Ambarawa, wartawan diajak melihat masa lalu dengan naik kereta uap buatan 1910 Ambarawa-Bedono. “Lok ini bikinan Jerman pada 1911. Jadi, ada hubungan dengan Mercedes-Benz. Sama-sama berasal dari Jerman,” jelas Yuniadi Hartono, Deputi Direktur Pemasaran MBI.

Kereta dengan interior gerbong kayu melintasi pegunungan dengan latar belakang Gunung Merapi dan Merbabu sekaligus menyaksikan kereta tua berjalan dengan gigi di tengah rel. Melintasi perumahan rakyat dan persawahan. Hanya sayang, rel dipenuhi semak belukar dan kareta harus mengisi air yang diambil dari saluran sawah.

MBI juga mengajak wartawan ke tempat yang belum pernah mereka kunjungi, Losari Coffee Plantation, Magelang. Menikmati makanan dan udara pegunungan. Menyimak strategi Mercy menghadapi bisnis dan industri otomotif pada masa yang akan datang.

Pertahankan dominasi
Pimpinan tertinggi MBI pun menjelaskan, pertumbuhan pasar merek tersebut pada tahun lalu naik mencapai 19 persen. Padahal, merek lain mengalami penurunan. Penjualan merek dengan logo bintang 3-titik tersebut naik dari 2.424 unit pada 2008 menjadi 2.884 unit pada tahun lalu. Mercy pun menguasai 68-69 pangsa pasar mobil mewah di Indonesia.

“Tahun ini kami ingin mempertahankan dominasi tersebut dan berharap bisa menikmati pertumbuhan dengan target penjualan 4.560 unit,” jelas Rudi Borgenheimer, Presdir dan CEO PT MBI, di Losari Coffee Plantation, Magelang, Jawa Tengah.

Mercy batik
MBI tak hanya bicara tentang produk eksotiknya, tetapi juga corporate social responsibility (CSR). Salah satu yang cukup menarik dan mengangkat budaya Indonesia adalah rencana membatik sebuah sedan C250 putih oleh pelukis batik asal Carminta.

“Mobil itu nantinya akan dilaburi lukisan airbrush dengan motif batik, setelah itu dilelang. Selisih harga asli dan hasil lelang akan disumbangkan untuk amal,” jelas Roland Staehler, Direktur Pemasaran MBI.

Kompetisi "dealer"
Wartawan kemudian diberikan kesempatan mencoba produk andalan MB di Indonesia, yaitu C dan E-Class terbaru. Setelah itu, menyaksikan produsen dan distributor mobil mewah tersebut memotivasi dan memberikan penghargaan kepada dealer-nya.

“Kali ini acara 'Dealer of the Year 2009' sengaja kami adakan di Yogyakarta. Tujuannya untuk mempromosikan budaya lokal,” jelas Rudi. Ia pun bangga sebagai pimpinan tertinggi MBI. Pasalnya, dalam pemilihan kinerja dealer Mercedes-Benz di Asia, dealer Indonesia selalu menang dan mendominasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com