Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mempersiapkan Si Kecil Hadapi Stres

Kompas.com - 26/01/2010, 17:39 WIB

KOMPAS.com - Anak-anak seakan mendapat tuntutan untuk menjadi yang terutama, dan tak pernah boleh menjadi yang terakhir dalam segala hal, baik di sekolah, di lingkungan pertemanan, bahkan di keluarga. Dalam dunia yang penuh kompetisi seperti sekarang, mereka harus terus berjuang demi menjadi yang terbaik. Kita yang sudah dewasa saja jengah untuk terus berkompetisi semacam ini, apalagi anak-anak?

American Psychological Association (APA), sebuah lembaga psikologi di Amerika mengemukakan hasil penelitiannya mengenai stres pada anak, ditemukan bahwa setidaknya 8 dari 10 anak di Amerika mengalami stres dan gejala yang berkaitan dengan stres. Menurut hasil penelitian lembaga tersebut pula, bahwa stres pada anak bisa mempengaruhi kesehatannya, baik secara jangka pendek (mengompol, mudah marah, kesulitan untuk berfokus pada tugas sekolah, kekurangan tidur, dan kekebalan tubuh yang melemah), maupun jangka panjang (depresi di masa kecil). Jika tidak segera ditangani, stres pun bisa mempengaruhi pertemanan dan keberhasilannya di sekolah. Lama-kelamaan stres pun akan menggerogoti kesehatan fisik dan emosi si kecil.

Agar stres si kecil tidak berlarut-larut, para orangtua harus mau membantu si kecil menghadapi belenggu stres. Orangtua harus memperhatikan kesehatan dan perubahan tingkah pada anak. Jika si kecil menunjukkan perubahan atau gejala-gejala stres maupun depresi, segeralah ajak ia untuk mengatasi kegelisahan tersebut, coba mulai dengan bicara padanya untuk kemungkinan mengeliminir penyebabnya. Jika memungkinkan, ajari ia untuk mengurangi kadar stresnya dengan relaksasi ringan ala Michele Borba, pengarang "Big Book of Parenting Solutions" berikut ini:

1. Melatih pernapasan
Ajarkan si kecil untuk meniupkan kekhawatirannya lewat hembusan napas. Ajar mereka untuk melakukan gerakan seakan meniup balon yang ada di dalam perutnya. Gerakan ini dimaksudkan agar si kecil menghirup napas yang dalam, tahan hingga 3 hitungan, lalu hembuskan sambil mengeluarkan suara "aaaa". Letakkan telapak tangan si kecil pada perutnya untuk ia merasakan napasnya yang masuk ke dalam perutnya. Seringnya si kecil bernapas dengan dada dengan gapah, bukan dengan perutnya. Mengambil napas dalam-dalam dan perlahan adalah cara termudah untuk meredam stres dan membiarkan kekhawatiran mereda.

2. Membiarkan ketegangan melayang
Coba minta anak Anda untuk menegangkan setiap otot pada tubuhnya dan kaku seperti kayu, sehingga setiap tulang pada tubuhnya tegang. Tunggu beberapa saat, lalu dalam hitungan cepat, minta ia untuk membuat tubuhnya sangat lunglai. Saat ini dilakukan berulang kali, ia akan mengetahui cara membuat tubuhnya relaks. Ketika ia sudah mengenali tubuhnya sendiri, ia bisa menyadari bagian-bagian mana pada tubuhnya yang terasa kaku ketika ia sedang dalam tekanan (stres), entah itu lehernya, pundaknya, atau rahangnya. Ketika salah satu bagian pada tubuhnya menegang akibat stres, minta ia untuk menutup matanya, berkonsentrasi pada titik tersebut, buat bagian tersebut menegang selama 4 detik, lalu lemaskan. Saat melakukan teknik ini, minta ia untuk membayangkan stres dan kekhawatirannya terbang mengawang dari atas kepalanya dan jari-jari kakinya hingga ia benar-benar merasa tenang dan kalem.

3. Kata-kata positif untuk tetap tenang
Ajarkan si kecil untuk mengucapkan kata-kata penguatan di dalam kepalanya untuk meredakan ketegangan. Cari cara dan bahasa yang mudah ia katakan dan artinya cukup besar, misal "Tenang," "Aku pasti bisa," "Tenang dan bernapas pelan," atau "Ini bukan hal yang sulit."

4. Tempat nyaman
Coba tanyakan pada si kecil, di mana ia biasa merasa sangat tenang. Misal; pantai, ranjangnya, rumah kakek, atau tempat bermainnya yang lain. Ketika ia merasa sangat tegang, mintalah ia untuk menutup matanya dan membayangkan lokasi tadi sambil bernapas perlahan.

5. Formula  1 + 3 + 10

Katakan pada si kecil, ketika ia mulai merasakan tubuhnya tegang karena ada rasa tertekan, ajarkan ia formula 1+3+10. Pertama, angka 1 merupakan ucapan ia dalam hatinya untuk "tenang". Selanjutnya, angka 3 melambangkan banyaknya napas perlahan dan mendalam yang harus ia hirup dan hembus dari perutnya. Sementara angka 10, merupakan hitungan yang di dalam kepalanya. Tempelkan formula ini di kamarnya atau di lemari es agar ia terus mengingat formula tersebut.

6. Kotak pembasmi stres
Tak ada cara yang benar maupun salah dalam mengurangi tingkat stres. Kuncinya hanyalah menawarkan pilihan agar si kecil bisa memilih apa yang terbaik untuknya. Ketika ia sudah menemukan penghilang stresnya sendiri, ia harus terus melatihnya hingga ia bisa menghapuskan stresnya sendiri. Keluarga bisa menciptakan kotak pembasmi stres. Isi kotak tersebut dengan alat-alat pembasmi stres. Misal, kertas kosong dan pensil (untuk menggambar stres yang pergi menjauh), bola remas, lilin mainan atau tanah liat untuk dibentuk, mp3, atau cd relaksasi. Isi kotak ini bisa digunakan tiap ada anggota keluarga yang merasa stres atau tertekan.

7. Relaksasi dan pernapasan dengan yoga
Saat ini latihan yoga sudah sangat bervariasi dan bisa diikuti oleh siapa pun, termasuk anak-anak. Coba ikuti kelas yoga bersama si kecil agar ia bisa belajar melatih pernapasan. Atau belilah DVD yoga untuk berlatih bersama di rumah.

Dengan mempersiapkan si kecil menghadapi stres yang bisa menghadangnya kapan saja, Anda memperlengkapinya dengan senjata yang kuat untuk menghadapi tantangan apa pun dengan keadaan lebih mental kuat dan fisik yang sehat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com