Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obama Menggebrak Spekulan

Kompas.com - 23/01/2010, 03:08 WIB

WASHINGTON, KAMIS - Langkah Presiden AS Barack Obama mereformasi perbankan AS membuat para investor khawatir. Para investor beramai-ramai melepaskan saham perbankan dan membuat indeks saham di Wall Street melemah.

Reformasi itu antara lain bertujuan membatasi besaran bank. Namun, salah satu langkah terpenting adalah mencegat proprietary trading. Ini adalah julukan bagi tindakan bank-bank yang terjun langsung di pasar, dengan memainkan uang sendiri bermain di bursa saham.

Tindakan seperti itu dinilai telah membuat perbankan AS terjerembap kerugian besar.

Situasi negatif di Wall Street juga membuat investor di kawasan Asia berbuat serupa. Indeks saham di Asia melorot pada perdagangan hari Jumat (22/1).

Retorika Obama meliputi seluruh industri keuangan, tetapi perubahan mendasar itu akan berdampak hanya pada pemain besar seperti JPMorgan Chase & Co juga bank investasi seperti Goldman Sach Group Inc.

Langkah Obama tersebut juga akan membuat Menteri Keuangan Timothy Geithner menjaga hubungan dekat dengan industri finansial sebagai bagian dari perbaikan dalam era pemerintahannya.

”Kita harus melakukan hal ini dengan baik. Jika orang-orang ini ingin melawan, perlawanan mereka berarti ditujukan terhadap apa yang telah saya miliki,” ujar Obama di Gedung Putih.

”Kita telah melewati krisis yang mengerikan. Rakyat AS telah membayarnya dengan harga mahal. Itulah sebabnya mengapa kita akan tetap mempelajari dan menghilangkan apa yang hampir membuat sistem finansial kita hancur berantakan,” ujar Obama. Pidato itu bertepatan dengan satu tahun pemerintahan Obama di Washington, Kamis (21/1).

Perusahaan keuangan mencoba melakukan perlawanan karena langkah Obama membuat lembaga keuangan kesulitan melakukan transaksi liar di pasar.

Pasar saham terguncang dengan berita tersebut. Indeks Dow Jones turun 213 poin. Dow Jones terus turun dalam pekan ini. Penurunan tersebut telah menghapuskan kenaikan Dow Jones dalam tahun 2010.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com