Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaukus Parlemen Pancasila Desakkan Gelar Pahlawan bagi Gus Dur

Kompas.com - 01/01/2010, 19:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Menjelang akhir tahun 2009, bangsa Inonesia kehilangan tokoh kharismatik dan juga dikenal sebagai pejuang demokrasi dan pluralisme, KH Abdurrahman Wahid atau akrab dispa Gus Dur, tepatnya Rabu (30/12) pukul 18.45. 

Kepergian cucu pendiri NU KH Hasyim Asy'ari itu mengagetkan semua phak. Tidak hanya di dalam, tetapi di luar negeri pun tersentak mengingat jasa besar Gus Dur dalam menciptakan kehidupan yang lebih baik. Kendati Gus Dur dikenal sebagai sosok yang kontroversial.

Kaukus Parlemen Pancasila yang dimotori Rike Diah Pitaloka dan Eva KS dari PDI Perjuangan, Bambang Soesetyo dari Fraksi Golkar, Romy dari PPP, Muzani dari Partai Gerindra, dan Akbar Faisal dari Hanura mengusulakan kepada DPR dan pemerintah untuk memberikan gelar pahlawan nasional kepada Gus Dur.

"Selayaknya DPR mengusuklkan dan pemrintah memberikan gelar pahlawan nasional kepada Gus Dur. Mengingat kinerja almarhum Gus Dur dan keberlangsungan ide-ide kebhinnekaan untuk memperkuat NKRI," kata Rieke di Jakarta (1/1).

Menurut Rieke yang mewakili Kaukus Parlemen Pancasila, sosok Gus Dur adalah putra terbaik dan tokoh dunia berdasarkan pemikiran-pemikiran dan tindakannya yang mencerminkan kepentingan semua umat secara universal.

"Berpulangnya Gus Dur mendapat simpati seluruh penjuru dunia dan tidak terbatas warha Indonesia maupun warga nahdliyin saja. Gus Dur mendapat simpati seluruh lapisan masyarakat serta melintasi batas negara dan sentimen-sentimen primordial berbasis apapun," paparnya.

Tidak heran kalau Kaukus Parlemen Pancasila mendesak pemintah agar memberikan gelar pahlawa kepada Gus Dur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com