Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi 2010 Tergantung Pengusutan Century

Kompas.com - 28/12/2009, 10:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Langkah pemerintah merancang program dan target 100 hari pertama Kabinet Indonesia Bersatu II membuktikan keseriusan pemerintah mempercepat pertumbuhan ekonomi. Namun, beberapa masalah bisa membuat gerak pemerintah tidak lancar. Salah satunya pengusutan kasus Bank Century.

Sejak bergulir dua bulan terakhir, pengusutan pengucuran dana penyelamatan Bank Century telah menarik beberapa nama penting yang punya peran besar dalam program pemerintah, yakni Wakil Presiden Boediono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Meski keduanya menampik kinerjanya terganggu oleh pengusutan kasus itu di DPR, tetapi Kepala Ekonom BNI Tony Prasetyantono melihat ada dampak. Menurutnya, target pertumbuhan ekonomi 2010 akan tersandung jika penyelesaian kasus Bank Century berlarut-larut. "Kalau eskalasi kasusnya terus meningkat, target pertumbuhan 5 persen tahun depan sulit terealisasi," katanya.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi juga menyebutkan, kasus Bank Century yang kini menjadi isu nasional bisa menunda masuknya investasi asing, dan berpotensi menghambat laju investasi dalam negeri. "Investor masih wait and see menanti ujung penyelesaian kasus Century," katanya.

Namun, anggota Pansus Hak Angket Bank Century, yang juga ekonom, Hendrawan Supratikno, menjamin kinerja ekonomi 2010 tidak akan terpengaruh oleh pengusutan kasus ini dengan pemanggilan beberapa tokoh sentral. Menurut dia, upaya Pansus memeriksa para pejabat Bank Indonesia, Depkeu, dan pejabat lain bertujuan memberi kepastian hukum bagi investor. "Justru pemerintahlah yang membuat publik gonjang-ganjing," katanya. (Lamgiat Siringoringo, Yohan Rubiyantoro/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com