Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY: Jangan Main-main dengan Fitnah

Kompas.com - 12/12/2009, 19:04 WIB

CIAWI, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta dukungan semua pihak untuk dapat menjalankan amanah dengan baik sebagai kepala negara dalam periode pemerintahannya lima tahun ke depan. Hal itu dikemukakan oleh Presiden Yudhoyono dalam sambutannya pada acara silaturahmi dengan Majelis Dzikir Nurussalam di Padepokan H. Harris Thahir Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (12/12/09).

"Dengan ridho Allah saya mendapatkan mandat dan amanah untuk memimpin negeri ini lima tahun mendatang. Saya berharap marilah kita jalankan bersama-sama dan tidak harus selalu diganggu dengan berbagai tindakan yang tentu saja akan mempengaruhi pelaksanaan tugas bagi seseorang yang sedang mengemban amanah," katanya.

Menurut Presiden, Majelis Dzikir Nurussalam telah mendampinginya dalam periode pertama pemerintahannya, tidak lupa memberi kritik apabila salah serta mendukung apabila benar demi kemajuan rakyat, bangsa dan negara. "Oleh karena itu mari kita bersatu membangun negeri dengan akhlak mulia. Mari kita ajak saudara-saudara kita bersatu membangun negeri, berbuat untuk rakyat," katanya.

Yang dimaksud SBY sebagai akhlak yang mulia adalah perilaku menghindarkan fitnah serta menebarkan benih-benih kebaikan di antara anak bangsa dan bersatu membangun negeri. "Jangan main-main dengan fitnah, kebohongan dan berita dusta karena luar biasa azab yang akan diterimakan kepada mereka kecuali mereka bertobat," katanya.

Melalui forum itu, Presiden juga menyerukan kepada semua pihak untuk menjalani kehidupan tanpa kekerasan yang jauh dari akhlak dan tata krama. "Berpolitik pun tidak boleh menjalankan politik kekerasan, kotor, yang tidak bersih bukan politik yang mulia. Politik Islami yang ingin sama-sama kita tegakkan," katanya.

Lebih lanjut Presiden mengakui jika masih banyak hal yang belum baik dan belum mencerminkan keadilan. Namun dalam lima tahun pemerintahan, menurut Presiden, Indonesia telah mencapai banyak hal. "Banyak yang telah kita capai, tapi banyak pula yang belum, masih banyak kekurangan, hal-hal yang harus diperbaiki," ujarnya.

Menurut Presiden, semua pihak harus berkontribusi dalam upaya perbaikan itu dengan cara-cara yang baik dan tepat. "Jangan menggunakan cara-cara yang tidak baik karena kalau digunakan cara-cara yang tidak baik hampir pasti yang tadi belum bisa diatasi namun akan muncul persoalan yang lain," katanya.

Turut mendampingi Kepala Negara antara lain Ketua Majelis Dzikir SBY Nurussalam Harris Thahir, Menteri Agama Suryadharma Ali, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mensesneg Sudi Silalahi, Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh, Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar, Menteri Negara Koperasi dan UKM Syarief Hassan, Mendiknas M Nuh dan Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com