Kesepakatan Kopenhagen Ibarat "Christmas Cake" Tiga Lapis

Laporan Wartawan Kompas.com, Inggried Dwiwedhaswary dari Kopenhagen

KOPENHAGEN, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal United Nations Framework on Climate Change Convention (UNFCCC), Yvo de Boer, menggunakan sebuah kiasan untuk menggambarkan harapannya akan hasil pertemuan COP15 yang berlangsung 7-18 Desember 2009 di Kopenhagen, Denmark. Ia mengibaratkan kesepakatan tersebut sebagai "Christmas cake" memanfaatkan momentum menjelang Natal.

Ia mengatakan, alangkah membahagiakannya jika COP15 bisa menghasilkan kesepakatan. Kesepakatan itu, ujarnya, ibarat kue Natal yang terdiri dari tiga lapisan. "Lapis pertama, berisi tentang kesepakatan pembiayaan, REDD, adaptasi, mitigasi, dan transfer teknologi. Lapis kedua, mengenai komitmen pengurangan emisi dan lapis ketiga keinginan membuat kesepakatan jangka panjang untuk menghadapi perubahan iklim," kata Boer, saat memberikan sambutan pada pembukaan Konferensi PBB mengenai perubahan iklim, di Bella Centre, Kopenhagen, Denmark, Senin (7/12).

Untuk mencapai itu, menurutnya, diperlukan pernyataan dan komitmen politik yang kuat dari seluruh negara terutama mengenai pembiayaan, transfer teknologi kepada negara berkembang dan melakukan tindakan dengan cepat. Sebelumnya, berulang kali Boer juga menyatakan optimismenya bahwa pertemuan Kopenhagen tidak akan berakhir sia-sia. Meskipun, ia sempat menyatakan, keraguan terciptanya draft kesepakatan baru pengganti Kyoto Protocol mungkin saja terjadi. Jika gagal, ia memprediksi akan ada kesepakatan secara politik antara negara maju dan negara berkembang.