Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Difitnah, SBY dan Keluarga Berzikir Tengah Malam

Kompas.com - 06/12/2009, 13:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, mengatakan, ia dan keluarga besar Partai Demokrat tengah dirudung musibah dan cobaan terkait kasus Bank Century. Tudingan aliran dana Bank Century kepadanya dan sejumlah aktivis Partai Demokrat dinilainya sebagai musibah dan cobaan bagaikan halilintar di tengah hari bolong.

"Saya sungguh prihatin atas musibah dan cobaan yang kita alami. Di tengah malam, saya berzikir bersama keluarga untuk mencari tahu ada apa dengan pembunuhan karakter seperti ini. Akal sehat saya mengatakan, perilaku politik seperti ini, dalam jangka pendek, bertujuan menggoyang, mendiskreditan, dan bahkan kalau bisa menjatuhkan SBY," ujar SBY dengan mimik muka serius pada Rapat Pimpinan Nasional ke-3 Partai Demokrat, Minggu (6/12) di Jakarta Convention Center.

Sementara itu, pada jangka menengah dan panjang, SBY menduga pihak tersebut hendak menghancurkan reputasi Partai Demokrat di mata rakyat sehingga pada Pemilu 2014 partai yang dipimpinnya kalah total. "Itulah yang saya dapatkan dari renungan dan olah pikir saya tentang mengapa ada fitnah yang begitu kejam melampaui batasnya," tambahnya.

Sebelumnya, beredar kabar bahwa sebagian aliran dana Century tersebut masuk ke kantong orang-orang terdekat SBY, seperti putra bungsunya, Edhie Baskoro, Hatta Rajasa, trio Mallarangeng, Andi Mallarangeng, Choel Mallarangeng, dan Rizal Mallarangeng, Siti Hartati Murdaya, dan lainnya.

"Padahal, Allah Maha Tahu, dan kita tahu, tidak ada Rp 1 rupiah pun uang tidak halal yang menjadi bagian dari pendanaan perjuangan partai," tambahnya lagi.

"Pertanyaannya sekarang, sebagai kader Partai Demokrat, relakah kita, dihancurkan saat ini? Saya bersyukur, saya bangga, dan saya berbesar hati, bahwa kita sunggu h ingin menjaga kehormatan dan nama baik partai kita. Mari kita jaga harga diri kita sebaik-baiknya," katanya.

Kendati demikian, SBY meminta agar kader Partai Demokrat tidak terpancing dengan hal-hal provokatif. Saya instruksikan dalam forum ini, fitnah jangan dibalas dengan fitnah. Pembunuhan karakter tidak perlu dibalas dengan pembunuhan karakter, politik adu domba jangan dibalas dengan politik adu domba, intrik tidak perlu dibalas dengan intrik.

"Pendek kata, dalam mengurangi kemungkaran jangan kita gunakan yang mungkar juga," ujarnya. Sebaliknya, tandas SBY, kader Partai Demokrat diminta menjalankan politik yang cerdas dan santun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang Online dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang Online dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com