Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Tanggapan BI atas Hasil Audit Investigasi BPK

Kompas.com - 23/11/2009, 18:45 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Bank Indonesia akhirnya memberi tanggapan atas hasil audit investigasi Badan Pemeriksa Keuangan soal bailout kepada Bank Century yang dikeluarkan pada Senin (23/11). Tanggapan tersebut dituangkan dalam siaran pers No. 11/34/PSHM/Humas atas nama Dyah N K Makhijani, Direktur Direktorat Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat Bank Indonesia.

Pada intinya, BI menyayangkan hasil audit investigasi BPK yang dinilai tidak menyeluruh. Bank Indonesia juga menyayangkan bahwa pertimbangan kondisi krisis global dan dampaknya pada perekonomian Indonesia yang melatarbelakangi penyelamatan Bank Century tidak tampak dalam laporan audit tersebut.

Berikut lima poin tanggapan Bank Indonesia yang dilansir dalam situs resminya:

1. Selama proses audit investigasi, Bank Indonesia sudah bersikap kooperatif dan terbuka dalam mendukung kelancaran proses tersebut, dengan memberikan seluruh data dan informasi yang diperlukan. Bank Indonesia juga sudah memberikan, baik penjelasan maupun klarifikasi atas kebijakan dan tindakan Bank Indonesia dalam penanganan Bank Century dari saat proses merger hingga keputusan penyelamatan Bank Century. Namun, Bank Indonesia sangat menyayangkan bahwa hasil audit BPK belum sepenuhnya menggambarkan fakta dan permasalahan yang sesungguhnya sebagaimana respons yang telah disampaikan Bank Indonesia kepada BPK.

2. Bank Indonesia juga menyayangkan bahwa pertimbangan kondisi krisis global dan dampaknya pada perekonomian Indonesia yang melatarbelakangi penyelamatan Bank Century tidak tampak dalam laporan audit tersebut. Dalamnya ancaman dan ketidakpastian yang tinggi terkait dampak krisis keuangan global terhadap perekonomian nasional telah menuntut pemerintah untuk menempuh langkah hukum yang mendesak yaitu dengan menerbitkan perppu sebagai dasar bagi pengambilan kebijakan sektor keuangan oleh pemerintah dan Bank Indonesia.

3. Dalam upaya menangani dampak krisis global tersebut, hanya dalam kurun waktu 2 bulan saja (Oktober-November 2008), Bank Indonesia telah menerbitkan berbagai kebijakan, baik di bidang moneter maupun di bidang perbankan. Fokus dari sebagian besar kebijakan tersebut adalah pada pelonggaran likuiditas perbankan, antara lain dalam bentuk perubahan ketentuan giro wajib minimum (GWM) rupiah dan valas, penurunan over night Repo Rate, penyesuaian Fasbi Rate, perpanjangan waktu Fine Tune Operation, peniadaan pembatasan saldo harian pinjaman luar negeri jangka pendek, perpanjangan tenor forex swap, komitmen penyediaan valas bagi korporasi domestik melalui perbankan, perubahan ketentuan fasilitas likuiditas intra-hari, perubahan ketentuan fasilitas pendanaan jangka pendek, serta penerbitan Peraturan Bank Indonesia mengenai Fasilitas Pendanaan Darurat.

4. Oleh karena itu, penyelamatan Bank Century harus dilihat dalam konteks penyelamatan sistem keuangan, perbankan, dan perekonomian secara keseluruhan yang pada periode tersebut di ambang krisis sebagai dampak dari krisis perekonomian global yang saat itu tengah berlangsung. Kebijakan Bank Indonesia dalam penetapan Bank Century sebagai bank gagal yang berpotensi sistemik merupakan bagian dari kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia dalam upaya penanganan dampak krisis global, dengan maksud untuk menyelamatkan sistem keuangan, perbankan, dan perekonomian Indonesia.

5. Pascapenyelamatan kondisi Bank Century, yang sekarang bernama Bank Mutiara, telah menunjukkan perbaikan, baik dari segi likuiditas maupun permodalannya. Oleh karena itu, diimbau kepada semua pihak agar dapat menjaga momentum yang kondusif agar bank tersebut dapat terjaga kelangsungan usahanya sehingga pada saatnya penyertaan modal sementara LPS dapat dikembalikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com