Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan Lembaga Tinggi Negara Percayakan Sepenuhnya kepada Presiden

Kompas.com - 23/11/2009, 17:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menggelar pertemuan dengan para pimpinan lembaga tinggi negara di Gedung MPR RI, Senin (23/11). Pertemuan ini ditujukan untuk membangun sinergi antara pimpinan lembaga tinggi dalam cita-cita reformasi hukum yang bisa dipetik melalui polemik Polri, Kejagung, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengatakan, pertemuan ini dinilai perlu karena berangkat dari kondisi konfrontasi dan perselingkuhan dalam ranah hukum.

"Di sini sinergi agar semua berada di posisi masing-masing fokusnya pada penegakan hukum karena sampai sekarang tidak dapat dipungkiri terdapat distrust terhadap lembaga penegakan hukum," tuturnya dalam keterangan pers seusai pertemuan.

Berangkat dari kesepahaman bahwa polemik berkepanjangan ini bisa menjadi pintu masuk bagi ketidakpercayaan publik kepada simbol negara, seperti Presiden, para pimpinan sama-sama menaruhkan kepercayaannya kepada Presiden SBY ketika mengumumkan sikapnya terhadap rekomendasi Tim Delapan nanti malam.

"Oleh karena itu, dalam pertemuan terdapat kesepahaman kita yakin Presiden yang akan mengumumkan sikapnya malam ini akan memilih keputusan yang bijak dan baik untuk semuanya," tegasnya.

Mahfud mengatakan, mereka tidak dalam posisi memberikan saran atau rekomendasi karena Presiden sudah memiliki pilihan sendiri. Para pimpinan hanya berharap, Presiden juga memikirkan langkah-langkah penegakan hukum untuk jangka panjang.

Selain Mahfud, hadir pimpinan MPR seperti Taufik Kiemas, Lukman Hakim Saefuddin, dan Hajrianto. Hadir pula Ketua DPD Irman Gusman, Sekjen Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Dharma Bakti, Ketua Mahkamah Agung (MA) Harifin Tumpa, dan Ketua Komisi Yudisial (KY) Busyro Muqodas. Pimpinan DPR Marzuki Alie dan Pramono Anung sempat datang, tetapi pamit di tengah pertemuan karena harus mengikuti rapat lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang Online dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang Online dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com