Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Otopsi Mantan Menkeu Jepang Belum Disimpulkan

Kompas.com - 05/10/2009, 14:36 WIB

TOKYO, KOMPAS.com — Otopsi awal atas mantan Menteri Keuangan Jepang Shoichi Nakagawa (56) yang ditemukan meninggal di rumahnya, Minggu, menunjukkan gangguan kardiovaskular dan alkohol di dalam tubuhnya, namun belum bisa diputuskan apa penyebab kematiannya.

"Polisi akan mengadakan pemeriksaan lebih lanjut, yang akan perlu waktu beberapa hari lagi," kata kantor berita Jiji Pers dan media lainnya, Senin (5/10).

Nakagawa mengundurkan diri Februari lalu berkaitan dengan kebiasaan menenggak minuman keras yang dipergoki pada pertemuan negara-negara besar dunia yang membahas krisis keuangan global. Dia ditemukan tewas di rumahnya, Minggu (4/10).

Tidak ada catatan bunuh diri yang ditemukan meskipun kematiannya yang mendadak mengingatkan banyak orang pada kematian bunuh diri ayahnya pada awal 1980-an, dengan usia yang sama dan juga tidak ada tanda melakukan kesalahan, kata polisi.

Pemeriksaan awal mengisyaratkan bahwa Nakagawa mungkin tewas akibat penyakit pernapasan, kata kantor berita Kyodo, mengutip sumber penyelidik yang tak disebut namanya. Nakagawa muntah di tempat tidurnya dan ditemukan tewas telentang dengan wajah di bawah dan beberapa pil tidur berada di meja terdekat.

Dia belakangan ini menggunakan obat tidur karena menderita insomania, kata laporan-laporan pemberitaan.

Kematiannya yang mendadak mengejutkan negara. Para pemimpin, baik dari partai yang berkuasa maupun oposisi, termasuk Perdana Menteri Yukio Hatoyama, berkunjung ke rumahnya di Tokyo untuk menyampaikan belasungkawa. "Saya bukan saja sangat kecewa," kata Hatoyama kepada para wartawan. Nakagawa, yang adalah sekutu dekat mantan Perdana Menteri Taro Aso, muncul di bawah kecaman tajam setelah dia tampil dalam keadaan mabuk dan mengucapkan kata-kata kasar pada konferensi pers setelah perundingan G-7 di Roma.

Tokoh senior Partai Liberal Demokrat itu mengatakan, dia menenggak beberapa gelas anggur dan makan siang sebelum melakukan konferensi pers karena jet lag dan minum obat karena mengantuk.

Nakagawa, yang tidak merahasiakan kebiasaan minumnya, pernah berjanji untuk menghindari alkohol menjelang pemilihan majelis rendah Agustus lalu, namun dia kalah dan kehilangan kursi di majelis tersebut.

Dia pertama kali terpilih sebagai anggota parlemen di majelis rendah pada tahun 1983, mengambil alih daerah pemilihan ayahnya, yang juga bunuh diri setelah menenggak sejumlah pil di satu kamar hotel, setahun setelah kalah dalam pemilihan perdana menteri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com