Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NATO Tetap Kurangi Tentara di Kosovo

Kompas.com - 03/09/2009, 07:09 WIB

BRUSSELS, KOMPAS.com - NATO akan tetap pada rencana untuk mengurangi kehadiran militernya di Kosovo, meskipun ada kerusuhan belum lama ini di negara tersebut, Sekretaris Jenderal aliansi itu Anders Fogh Rasmussen mengatakan Rabu (2/9).
   
Pada 25 Agustus, tujuh orang terluka di Kosovo utara ketika etnik minoritas Serbia dan etnik mayoritas Albania bentrok di kota Kosovska Mitrovica, yang terbagi secara etnik.
   
Sebuah granat tangan meledak dan kedua kelompok itu tembak-menembak senjata kecil dengan singkat, kata polisi. Di ibu kota wilayah tersebut, Pristina, puluhan pemrotes yang dipimpin oleh satu kelompok nasionalis etnik Albania berunjuk rasa menentang kehadiran eksekutif UE, merusak 24 kendaraan UE.
   
"Meskipun insiden itu disayangkan, saya tidak berpikir seluruh situasi keamanan telah berubah," ujar Rasmussen pada konferensi pers di markas besar NATO di Brussels.
   
"Jadi kami akan tetap pada keputusan yang telah diambil bahwa kami akan mengurangi jumlah tentara KFOR dari sebanyak 15.000 menjadi sejumlah 10.000 pada awal tahun depan. Saya pikir secara keseluruhan situasi keamanan telah meningkat dan kondisinya terpenuhi bahwa kami dapat mengambil langkah itu ... Saya pikir secara keseluruhan situasi keamanan sangat memuaskan," terang Rasmussen.
   
Kekerasan bulan lalu meletus setelah orang-orang Serbia dari lingkungan campuran secara etnik berunjuk rasa untuk memprotes pembangunan kembali rumah-rumah orang etnik Albania yang hancur dalam Perang Kosovo 1998-1999.
   
Pada April, puluhan orang yang mencakup seorang penjaga perdamaian Perancis terluka, ketika orang-orang Serbia setempat memerangi penjaga perdamaian dan polisi internasional untuk memprotes pembangunan perumahan.
   
Kosovo mengumumkan kemerdekaan dari Serbia pada Februari 2008, sembilan tahun setelah perang udara pimpinan-NATO memaksa pasukan keamanan Serbia keluar dari wilayah itu, sehingga mengakhiri tindakan keras Beograd terhadap etnik Albania.
   
Menyusul proklamasi kemerdekaan Kosovo, Uni Eropa telah mengerahkan misi yang disebut EULEX untuk menggantikan misi PBB.
   
NATO bermaksud mengurangi kehadiran tentaranya menjadi lebih sedikit dari 2.000 personil dalam dua tahun, meskipun Rasmussen menekankan bahwa setiap pengurangan lagi akan menyusul penelitian seksama mengenai situasi keamanan untuk menjamin tidak ada dampak negatif di Kosovo atau kawasan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com