Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Singapura: Noordin Belum Tewas!

Kompas.com - 09/08/2009, 01:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Empat belas jam pasca-tewasnya seseorang yang diduga gembong teroris Noordin M Top pada drama baku tembak antara dirinya dengan Detasemen Khusus (Densus) Antiteror 88 di sebuah rumah di Temanggung, Jawa Tengah, pihak kepolisian hingga kini belum dapat memastikan apakah jenazah tersebut benar teroris asal Malaysia tersebut. Kabar terbaru datang dari Aljazeera.

Melansir pendapat seorang ahli asal Singapura, kantor berita Qatar tersebut memberitakan kabar tewasnya pimpinan jaringan Al-Qaida Asia Timur tersebut kini diragukan.

"Dia (Noordin) belum tewas. Tes DNA membuktikan, jenazah itu bukan Noordin M Top," ujar Kepala Pusat Terorisme dan Kekerasan, yang berbasis di Singapura, Rohan Gunaratna, kepada Aljazeera.

Namun, Aljazeera tidak menerangkan darimana Rohan mendapatkan tes DNA tersebut. Rohan melanjutkan, "Namun demikian, Noordin akan terus diburu hingga beberapa hari mendatang."

Kepala Polri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri sendiri, Sabtu (8/8) di Jakarta, mengatakan, "Kami belum berani menyebutkan siapa dia karena hal ini masih harus dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan harus ada DNA."

Kapolri memperkirakan, hasil tes DNA akan segera diketahui dalam waktu satu minggu. Kendati belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian, sejumlah media internasional ternama tetap ramai memberitakan tewasnya seseorang yang diduga Noordin.

The New York Times menurunkan berita dengan judul, "Pimpinan Al-Qaida Dilaporkan Tewas". Website CNN, sementara itu, melansir berita senada dengan judul, "Pelaku Terorisme Tewas". Demikian juga The Wall Street Journal, yang menuliskan berita berjudul, "Pimpinan Teror Diyakini Tewas".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com