Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah 2 Pekan, Polisi Masih Kesulitan

Kompas.com - 01/08/2009, 05:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com-Setelah genap dua pekan pengeboman secara paralel di dua hotel, JW Marriott dan Ritz-Carlton, kepolisian mengaku masih kesulitan mengungkap identitas dua pelaku bom bunuh diri.

Sementara sketsa wajah kedua pelaku itu telah disebarkan kepada publik. Kesulitan itu juga disebabkan tidak adanya basis data (database) kepolisian mengenai kedua pelaku tersebut. Hal itu tidak terjadi saat polisi mengungkap pelaku bom bunuh diri di Hotel JW Marriott tahun 2003.

”Ya, itu salah satunya (kesulitan) justru tidak ada dalam database kami. Jadi maksud saya, dua (pelaku) itu tidak dikenal, sampai sekarang tidak ditemukan. Di database kami yang lama tidak ada sketsa itu,” kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Nanan Soekarna, Jumat (31/7).

Ditanya apakah ketiadaan basis data kedua pelaku itu terkait mengendurnya aktivitas pengintaian polisi terhadap kelompok yang dicurigai selama empat tahun terakhir, Nanan menjawab, ”Tidak, justru kami selalu (aktif). Bukan berarti setelah kejadian baru bergerak. Ada tim penyelidik, intelijen, striking force, penyidik. Selalu kami tetap di lapangan.”

Menurut Nanan, saat pengeboman JW Marriott 2003, polisi memang telah memiliki basis data terkait pelaku bom bunuh diri, yakni Asmar Latin Sani. Oleh karena itu, dalam waktu tiga hari pascapengeboman Marriott, identitasnya dapat terungkap. Keberhasilan tersebut lalu menggiring ke pengungkapan selanjutnya.

Nanan menambahkan, meskipun sketsa dua wajah pelaku bom bunuh diri telah disebarkan ke publik, hal itu tidak membawa masukan yang signifikan bagi Polri. Bahkan, telepon yang masuk sejauh ini hanya sekitar 50 penelepon, tetapi justru tidak memberi informasi terkait identitas kedua sketsa wajah itu.

”Misalnya penelepon sekadar memberi dukungan kepada polisi untuk mengungkap. Lagi pula, kami tetap mengejar yang lain,” kata Nanan.

Buronan tak jelas

Hingga kini, Polri juga belum mengumumkan secara resmi dan jelas siapa saja buronan atau orang yang tengah diburu terkait pengeboman 17 Juli 2009 tersebut. Beberapa orang yang belakangan diketahui menghilang pascapengeboman hingga kini belum jelas statusnya di kepolisian.

Salah seorang di antara mereka adalah Ibrahim, penata bunga di Hotel Ritz-Carlton, yang hilang secara misterius. Terkait soal itu, Nanan mengatakan, polisi masih mengevaluasi perkembangan penyidikan terkini.

Beberapa buronan penting terkait terorisme yang sejak lama diburu polisi adalah Noordin M Top, Dulmatin, Umar Patek, Reno alias Tedi, Upik Lawanga alias Taufik Bulaga, dan Zulkarnaen yang disebut-sebut sebagai komandan tertinggi sayap militer Jemaah Islamiyah. Jemaah Islamiyah adalah organisasi yang beberapa anggotanya terlibat aksi teror selama ini.

Sejauh ini, berdasarkan penyelidikan polisi, ada dugaan pada hari pengeboman terjadi, sejumlah pelaku dari jaringan teroris masih sempat menyelundupkan kardus-kardus mencurigakan melalui akses masuk karyawan di Hotel Ritz-Carlton. Hal itu terjadi pada pagi hari sebelum dua bom meledak di kedua hotel tersebut pukul 07.47 dan 07.57. (SF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com