Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY-Boediono Menang 60,80 Persen

Kompas.com - 23/07/2009, 18:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Proses rekapitulasi penghitungan suara pemilu presiden di tingkat nasional akhirnya selesai dengan kemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden SBY-Boediono sebesar 73.874.562 atau sebesar 60,80 persen.

Adapun posisi kedua diduduki pasangan nomor urut 1, Mega-Prabowo, dengan perolehan suara sebesar 32.548.105 atau sebesar 26,79 persen. Dan posisi ketiga yaitu pasangan nomor urut 3, JK-Wiranto, dengan perolehan suara sebesar 15.081.814 atau sebesar 12,41 persen.

Dari pemilu presiden yang telah dilaksanakan 8 Juli 2009 lalu, tercatat warga yang tidak menggunakan hak pilihnya alias golput sebanyak 49.212.158 atau sebesar 27,77 persen. Dan warga yang memilih tercatat 127.999.965 atau sebesar 72,24 persen.

Perolehan suara di 33 provinsi, di Indonesia juga didominasi oleh pasangan calon SBY-Boediono sebesar 73.639.416 atau 60,78 persen. Diikuti oleh Mega-Prabowo sebanyak 32.500.584 atau 26,82 persen. Dan pasangan JK-Wiranto sebanyak 15.024.071 atau 12,40 persen.

Demikian juga dengan hasil pemilu presiden yang digelar di luar negeri juga dimenangkan oleh SBY-Boediono yang meraih suara sebanyak 235.146 atau 69,08 persen. Diikuti JK-Wiranto sebanyak 57.743 atau 16,9 persen, dan Mega-Prabowo sebanyak 47.521 atau 13,96 persen.

Saat ini rapat pleno rekapitulasi nasional dihentikan sementara (skorsing) selama 10 menit untuk memberi waktu bagi sekretariat menyiapkan berkas-berkas berita acara yang akan ditandatangani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com