Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Televisi Jangan Tayangkan Sosok Perempuan Teraniaya

Kompas.com - 22/07/2009, 17:50 WIB
Editor

JAKARTA, KOMPAS.com — Televisi semestinya memberikan dampak positif bagi anak-anak perempuan, salah satunya dengan menampilkan sosok panutan. Sebaliknya, televisi diharap tidak menampilkan tayangan-tayangan yang menunjukkan perempuan yang lemah, dijajah, dan teraniaya.

Kurang kuatnya perempuan-perempuan sekarang diyakini karena media massa sendiri sering menunjukkan sosok perempuan yang lemah, dependen, dan teraniaya. Sebagai contoh adalah sosok ibu di serial kartun Crayon Shinchan yang sering direndahkan oleh anaknya sendiri.

"Stasiun televisi perlu menunjukkan role model yang lebih positif agar anak-anak dan remaja perempuan tertarik untuk mengikutinya," jelas Aimee Dawis pada acara bedah buku Televisi, Kekerasan, dan Perempuan karya Dr Sunarto di Jakarta, Rabu (22/7).

Menurut Aimee Dawis, anak-anak dan remaja perempuan sekarang membutuhkan sebuh role model (suri tauladan) yang kuat, tegar, dan tidak mau dijajah pria. Kalau anak atau remaja perempuan bisa melihat sosok perempuan tegar, diyakini nantinya mereka juga akan tumbuh menjadi perempuan yang tegar pula.
 
Seperti diketahui, berdasar Laporan Komnas Perempuan Tahun 2006, ada kecenderungan meningkatnya perilaku kekerasan terhadap perempuan. Kasus kekerasan terhadap perempuan telah mencapai angka di atas 20.000. Siaran televisi yang suka menunjukkan perilaku kekerasan disinyalir sebagai penyebab utamanya.

Karena itu, agar hal tersebut tidak terus berlangsung dan tercipta woman empowerment (penguatan sosok perempuan), televisi perlu melakukan perubahan terhadap materi siarannya agar tidak terlalu merendahkan perempuan.

Menurut Aimee Dawis, penonton bisa berperan dalam melakukan perubahan isi siaran televisi dengan cara mengirim surat kritik. "Meski surat pembaca adalah salah satu hal yang ditakuti stasiun televisi," ujar DR Ishadi SK, Direktur Trans TV, menambahkan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Terkini Lainnya

Kemenag: 7.082 Jemaah Haji Indonesia Berangkat ke Mekkah Hari Ini

Kemenag: 7.082 Jemaah Haji Indonesia Berangkat ke Mekkah Hari Ini

Nasional
Marak Kasus TPPO, Komisi III Minta Pemerintah Perketat Pengawasan Rekrutmen PMI ke Luar Negeri

Marak Kasus TPPO, Komisi III Minta Pemerintah Perketat Pengawasan Rekrutmen PMI ke Luar Negeri

Nasional
Denny Indrayana Kirim Surat ke Megawati, Singgung Soal Penundaan Pemilu dan Perpanjangan Jabatan Presiden

Denny Indrayana Kirim Surat ke Megawati, Singgung Soal Penundaan Pemilu dan Perpanjangan Jabatan Presiden

Nasional
UU Pemilu Bolehkan Presiden Kampanyekan Pihak lain, Ini Syaratnya...

UU Pemilu Bolehkan Presiden Kampanyekan Pihak lain, Ini Syaratnya...

Nasional
Misteri Baliho Prabowo-Jokowi 'Menang Bersama', Gerindra dan PDI-P Ngaku Tak Pasang

Misteri Baliho Prabowo-Jokowi "Menang Bersama", Gerindra dan PDI-P Ngaku Tak Pasang

Nasional
Aparat dan Birokrat Diminta Jangan Ikut-ikutan Jokowi Cawe-cawe Pemilu 2024!

Aparat dan Birokrat Diminta Jangan Ikut-ikutan Jokowi Cawe-cawe Pemilu 2024!

Nasional
Optimistisnya Ganjar, Yakin Elektabilitasnya Segera Naik Lagi meski Kini Disalip Prabowo

Optimistisnya Ganjar, Yakin Elektabilitasnya Segera Naik Lagi meski Kini Disalip Prabowo

Nasional
Jokowi Dianggap Belum Dewasa Selama 2 Periode, Pakar: Negarawan Mestinya Rangkul Semua Kalangan

Jokowi Dianggap Belum Dewasa Selama 2 Periode, Pakar: Negarawan Mestinya Rangkul Semua Kalangan

Nasional
Kasus Pemerkosaan ABG 16 Tahun Disebut Persetubuhan, Kompolnas: Polisi Serba Salah

Kasus Pemerkosaan ABG 16 Tahun Disebut Persetubuhan, Kompolnas: Polisi Serba Salah

Nasional
KRI Bung Karno-369 Jadi Kapal Kepresidenan, Gantikan KRI Barakuda-633 yang Sudah 27 Tahun

KRI Bung Karno-369 Jadi Kapal Kepresidenan, Gantikan KRI Barakuda-633 yang Sudah 27 Tahun

Nasional
Spesifikasi KRI Bung Karno-369: Kapal Kepresidenan dan untuk Perang yang Punya 2 Peluncur Rudal

Spesifikasi KRI Bung Karno-369: Kapal Kepresidenan dan untuk Perang yang Punya 2 Peluncur Rudal

Nasional
Sebanyak 359 Jemaah Embarkasi Solo Tiba di Mekkah

Sebanyak 359 Jemaah Embarkasi Solo Tiba di Mekkah

Nasional
Tolak Kasus ABG di Sulteng Disebut Persetubuhan, Pemerhati Anak: Kalau Korbannya Anak, Tetap Pemerkosaan

Tolak Kasus ABG di Sulteng Disebut Persetubuhan, Pemerhati Anak: Kalau Korbannya Anak, Tetap Pemerkosaan

Nasional
Tim Kesehatan Daker Mekkah Siapkan 6 RS Rujukan untuk Jemaah Haji Indonesia

Tim Kesehatan Daker Mekkah Siapkan 6 RS Rujukan untuk Jemaah Haji Indonesia

Nasional
Denny Indrayana Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Unggahannya soal Informasi Putusan MK

Denny Indrayana Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Unggahannya soal Informasi Putusan MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com