Keluarga Menutup Diri, Istri Ibrahim Pasrah

KUNINGAN, KOMPAS.com — Lenyapnya Ibrahim—penata bunga di Hotel Ritz-Carlton—yang belakangan dicurigai sebagai salah satu eksekutor dalam peledakan bom di kawasan Mega Kuningan, Jumat lalu, menyisakan duka yang mendalam bagi pihak keluarga, terutama bagi sang istri, Sucihani (33).

Rumah Ibrahim dan Suci yang terletak di kawasan Desa Kliwon, Rabu (22/7) siang ini, pun terlihat sepi. Keluarga Ibrahim memilih untuk mengurung diri di dalam rumah. Saat sempat ditemui wartawan, Suci mengaku pasrah. Ia hanya mengharapkan yang terbaik bagi suami dan keluarganya. "Pokoknya kami berharap yang terbaiklah," jawabnya singkat.

Ia pun membantah soal kabar yang menyebutkan bahwa Ibrahim sempat meninggalkan surat wasiat buat istrinya. "Sama sekali enggak ada," jawabnya lagi.

Senada dengan Suci, saudara ipar Ibrahim, Sabil Kurniawan, mengaku belum mendapat kabar lanjutan dari polisi. Ia kembali menegaskan ketidakpercayaannya atas tuduhan yang selama ini terdengar tentang Ibrahim.  "Selama ini sih baik-baik saja dan normal. Maksudnya dia tidak pernah ikut kegiatan yang eksklusif, enggak pernah," cetus Sabil.

Selain itu, Ibrahim pun dikenal sebagai pribadi yang ramah, jauh dari kesan keras. "Kalau pulang dari Jakarta, dia sering mengajak anak-anak jalan-jalan. Dia enggak keliatan eksklusif," kata ibu Yahya, salah satu tetangga Ibrahim.