Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Razia Senjata Tajam di Kwamki Lama

Kompas.com - 12/07/2009, 13:48 WIB

JAYAPURA, KOMPAS.com — Menyusul penyerangan terhadap aparat keamanan Densus 88 Mabes Polri dan petugas keamanan internal PT Freeport Indonesia (PTFI) di Mile-51 Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, pada Minggu (12/7), aparat kepolisian setempat langsung melakukan razia senjata tajam yang dibawa bepergian oleh masyarakat setempat. Sumber tepercaya ANTARA di Timika, ibu kota Kabupaten Mimika, mengatakan, razia senjata digelar aparat keamanan gabungan lingkup Polres Mimika.

"Razia dilakukan antara lain di kawasan Kampung Kwamki Lama dipimpin langsung Kapolsek Mimika Baru AKP Langgia," kata sumber tersebut. Selain itu, aparat keamanan pun melakukan penjagaan ekstra ketat di check point Mile-28. Setiap kendaraan yang masuk dan keluar kawasan itu diperiksa aparat keamanan Polres Mimika dan Brimob Polda Papua.

Razia yang digelar aparat keamanan dan pengetatan keamanan di jalur masuk-keluar kendaraan di Mile-28 menyusul terjadinya peristiwa penembakan oleh orang tidak dikenal terhadap tiga petugas keamanan internal PTFI dan dua anggota Densus 88 Mabes Polri di Mile-51 sekitar pukul 10.00 WIT. Hingga berita ini disiarkan, polisi belum dapat mengidentifikasi pelaku penembakan tersebut.

Menurut sumber tersebut, akibat penembakan itu, petugas keamanan PTFI, Markus Rante Allo, meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di Klinik Kuala Kencana, Timika. Markus Rante Allo terkena tembakan di bagian punggung dan akhirnya meninggal dunia sekitar pukul 12.00 WIT di Klinik Kesehatan Kuala Kencana milik PTFI.

Saat ini, jenazah Markus masih berada di Klinik Kuala Kencana dan belum diketahui proses lebih lanjut, apakah akan diserahkan kepada pihak keluarga, atau ditangani langsung oleh manajemen PTFI. Adapun korban lainnya adalah Edy Jawaro, tertembak di bagian pipi, dan Pieter Bunga tertembak di kaki. Sementara itu, dua anggota Densus 88 Mabes Polri, Iptu Ade Gunawan tertembak di bagian kaki, sedangkan AKP Anggung Tjahyono mengalami cedera luka pada jari tangan.

"Namun, cedera yang dialami Tjahyono belum dipastikan, apakah akibat tembakan atau terkena serpihan dari rekoset saat insiden tersebut," kata sumber tersebut.

Saat itu, para korban menumpangi kendaraan LWB dalam perjalan membawa logistik dari Timika menuju Tembagapura. Sesuai rencana, logistik tersebut diberikan kepada aparat keamanan BKO yang baru tiba dan hendak melakukan penyisiran pascapenembakan Drew Nicholas Grant, karyawan PTFI berkebangsaan Australia pada Sabtu (11/7). Namun, dalam perjalanan itu, di Mile-51, mereka ditembak orang tak dikenal.

"Hingga kini, polisi belum dapat mengidentifikasi pelaku penembakan, baik terhadap Drew Nicholas Grant, maupun tiga petugas keamanan intern PTFI dan dua anggota Densus 88 Mabes Polri itu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com