Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musuh dalam Selimut Penyebab Kegemukan

Kompas.com - 27/06/2009, 12:36 WIB

KOMPAS.com - Kalau Anda hobi makan enak tapi malas olahraga, tentu tak kaget dengan berat badan yang gampang naik. Tapi ini porsi makan sudah diatur, olahraga juga tak pernah absen, tapi kok berat badan tetap melambung? Ini saatnya untuk melihat lebih dalam lagi untuk mencari biang keladi mengapa badan tak kunjung langsing

Kurang tidur
Ada dua isu penting dalam kaitan tidur dan berat badan. Pertama, bila kita terbiasa tidur larut malam, peluang untuk lapar lagi dan ngemil akan membuat kalori yang masuk bertambah. Kedua, kurang tidur bisa membuat tubuh memproduksi hormon yang memproduksi rasa lapar jadi dominan, sehingga saat pagi kita akan merasa lapar. Hormon ini juga membuat perut kita susah kenyang meski sudah diisi makanan.

Stres
Saat masalah datang bertubi-tubi, tubuh kita akan meresponnya dengan dilepaskannya hormon kortisol atau hormon stres yang bisa meningkatkan nafsu makan. Sudah pasti pilihan makanan yang dipilih adalah yang berkalori tinggi untuk menimbulkan rasa nyaman saat stres datang.

Antidepresi
Efek samping dari obat-obatan anti depresi adalah naiknya berat badan, yang umum terjadi pada 25 persen orang yang mengonsumsi obat-obatan itu dalam jangka panjang. Kenaikan berat badan yang terjadi pada awal masa pengobatan mungkin terjadi karena Anda sudah merasa lebih baik sehingga nafsu makan pun meningkat.

Obat-obatan
Beberapa jenis obat juga berhubungan dengan kegemukan yang Anda alami.  Obat yang digunakan untuk gangguan kejiwaan, obat migren, tekanan darah tinggi, juga diabetes, bisa membuat berat badan cepat melonjak.

Kontrasepsi
Sebagian besar wanita yang mengonsumsi pil kontrasepsi dan suntik, melaporkan adanya kenaikan berat badan. Bila bertambahnya berat badan jadi hal yang penting untuk Anda, konsultasikan dengan dokter untuk mencari pengganti alat kontrasepsi lainnya.

Hipertiroid
Bila tiroid tidak bisa memproduksi hormon tiroid dengan cukup, tubuh akan mudah merasa lelah, lemas, dan badan cepat gemuk. Kadar tiorid yang kurang, membuat metabolisme berjalan lebih lambat dan berat badan cepat naik.

Menopause
Berkurangnya estrogen dan terjadinya menopause pada wanita berusia 40-50 tahun berpengaruh pada metabolisme yang makin lambat sehingga tubuh hanya mampu membakar sedikit kalori. Menopause juga membuat lemak lebih banyak terkumpul di sekitar pinggang, sehingga tubuh terlihat lebih melar.

Polycystic Ovare Syndrome (PCOS)
PCOS merupakan gangguan hormon yang terjadi pada wanita dalam usia produktif. PCOS menyebabkan sel telur tidak bisa matang. Hal ini akan menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang berpengaruh pada siklus menstruasi dan rambut halus yang tumbuh berlebihan serta jerawat. Mereka yang mengalami PCOS biasanya juga resisten terhadap insulin sehingga mudah kegemukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com