Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi Oral bagi Orang Kegemukan

Kompas.com - 04/06/2009, 11:06 WIB

KOMPAS.Com — Dunia kedokteran tengah mencoba metode terbaru operasi untuk membantu pasien obesitas mengurangi bobot tubuhnya tanpa melakukan pembedahan. Alih-alih menggunakan pisau bedah, metode terbaru ini memakai semacam pipa yang dimasukkan lewat kerongkongan ke dalam perut.

Percobaan yang dilakukan tim dokter dari Cedars-Sinai Medical Center, Los Angeles, AS, ini bukanlah operasi pembentukan tubuh, seperti tummy tuck atau lipposuction. Tujuan dari operasi ini adalah untuk memperkecil jalan di usus sehingga makanan yang akan masuk ke perut bawah lebih lambat. Akibatnya, pasien akan merasa cepat kenyang dan makan lebih sedikit.

Menurut salah seorang tim dokter, Dr Gregg Nishi, percobaan awal terhadap 200 pasien di AS dan 100 pasien di Eropa menunjukkan hasil yang menjanjikan. Dalam jangka waktu 18 bulan, pasien obesitas yang melakukan operasi tersebut bisa kehilangan berat badan hingga 45 persen dari berat badan semula.

Ide dasar dari operasi ini mirip dengan operasi pengikatan usus untuk mengurangi jumlah makanan yang dicerna dan diserap tubuh. Bedanya, metode baru ini tidak mengubah ukuran lambung, hanya mengubah rute perjalanan makanan sebelum dicerna.

Meski pada percobaan awal tidak ditemukan adanya komplikasi, prosedur operasi ini masih belum bisa dilakukan kepada pasien umum karena masih menunggu persetujuan badan berwenang. "Hasil dari operasi ini jauh lebih baik daripada metode penjepitan perut yang sudah kita kenal," kata Nishi.

Menurut tim dokter, metode ini meniru jenis operasi lainnya lewat bagian tubuh yang terbuka, seperti hidung, mulut, atau vagina, tanpa membuat sayatan di bagian tubuh. Tujuannya adalah untuk mengurangi risiko infeksi dan rasa sakit serta penyembuhan yang lebih cepat. Dengan tidak adanya bekas luka, keuntungan dari segi kosmetik akan didapat pula.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com