Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minuman Oplosan Kembali Renggut Korban Lagi, Enam Tewas

Kompas.com - 27/05/2009, 12:02 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com - Usai menenggak minuman oplosan beralkohol termasuk arak oplosan, enam pria tewas dan sembilan lainnya tengah dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar, sejak Senin (25/5).

Namun, mereka tidak sedang minum di lokasi yang sama dan datang dari daerah yang berbeda. Pihak RSUP Sanglah menyimpulkan mereka yang meninggal maupun dirawat mengalami keracunan tingkat tinggi yang menyerang fungsi otak.

Hanya saja, Sanglah belum bisa menyimpulkan jenis minuman apa yang meracuni mereka. Sementara polisi masih meneliti dan kesulitan mendapatkan barang bukti atau sisa minuman tersebut. Selain itu, polisi juga kesulitan menyisir lokasi yang berbeda.

"Kami tengah meneliti lebih lanjut kasus keracunan minuman oplosan ini," kata Kepala Bidang Humas Polda Bali Kombes Gde Sugianyar, di Denpasar, kemarin petang.

Enam orang yang meninggal hari ini adalah Arya Juni Arsa (20), Bram Ruhulesin (37), Wayan Moris Arta (30), Igusti Ngurah Sariianto , Ketut Gede Wira Buda Utama (38), dan Komang Budi Ariadi (31). Satu orang kondisinya kritis yaitu Putu Merta Dana.

Menurut Kepala IDR Sanglah dr Kuning Atmadjaya Merta Dana mengalami mati batang otak dan memiliki sedikit peluang hidup. Enam korban lainnya dari sembilan tersebut terpaksa menjalani cuci darah.

Kuning menambahkan korban selamat kemungkinan mengalami kebutaan, gagal ginjal, dan sakit lever. Hal ini diperkirakan kadar racun dalam minuman tersebut tinggi dan menyerang otak. Sebagian korban mengaku tidak mengetahui efek itu.

Istri Merta Dana, salah satu korban yang sedang kritis mengatakan suaminya minum-minum pada Hari minggu, lalu tidur. Senin sore bangun, ia bilang matanya rabun lalu tidur lagi. "Saya tidak khawatir karena sudah biasa mabuk," ujar perempuan yang tidak mau menyebut namanya itu.

Setelah memastikan suaminya pingsan, Merta Dana dibawa ke RS. Namun ia tidak tahu asal minuman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com