JAKARTA, KOMPAS.com — Terpilihnya Boediono sebagai cawapresnya SBY masih menyisakan kontroversi sampai saat ini. Ia dituduh sebagai antek neoliberalisme. "Boediono itu biangnya neolib," ungkap juru bicara Tim Kampanye JK-Win, Fuad Bawazier, saat diskusi "Antara Neoliberal dan Ekonomi Kerakyatan" di Jakarta, Sabtu (23/5).
Lebih lanjut Fuad menyebutkan alasan kenapa disebut sebagai pro-neoliberal. Katanya, ini tampak dari privatisasi BUMN, tidak mementingkan ekspor kerakyatan dengan mendukung ekspor rotan mentah, dan mengagung-agungkan pasar modal atau pasar saham dan bukan pasar kerakyatan.
"Semuanya dilakukannya saat menjadi menteri keuangan dan menko perekonomian," ungkap Fuad. Berbeda dengan JK. "Kalau Pak JK bicara pasar berarti pasar rakyat (tradisional) bukan pasar modal (seperti Boediono)," tutur Fuad.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.