Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Verifikasi Harta Wiranto Hampir Rampung

Kompas.com - 20/05/2009, 16:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Satu jam telah berlalu, proses verifikasi harta kekayaan Wiranto sudah mencapai 70 persen. Tim verifikasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menunda sebentar untuk alasan ibadah.

Menantu Wiranto, Abdi Setiawan Effendi, beserta sejumlah tim verifikasi LHKPN hendak menunaikan ibadah shalat di sebuah masjid di dekat rumah Wiranto. Verifikasi akan berlanjut setelah mereka kembali. "Tadi sudah ada yang keliling-keliling, ada yang periksa berkas. Sudah sekitar 70 persen. Kira-kira sejam lagilah," tutur Direktur Gratifikasi KPK Lambok Hutauruk yang memimpin tim ini di depan kediaman Wiranto di Jalan Palem Kartika No 21 Bambu Apus, Jakarta Timur, Rabu (20/5).

Lambok masih enggan menuturkan perkembangan verifikasi. Lambok hanya mengatakan, jumlah harta kekayaan yang dilaporkan Wiranto ke KPK beberapa waktu lalu berjumlah Rp 86 miliar. Lambok berjanji akan memberikan keterangan selanjutnya ketika verifikasi selesai dilaksanakan.

Menurut Lambok, verifikasi ini perlu dilakukan untuk memenuhi syarat pemutakhiran laporan harta kekayaan. Karena Wiranto mencalonkan diri sebagai cawapres, maka pemutakhiran dilakukan.

Lambok menambahkan, hasil verifikasi laporan harta kekayaan harus diserahkan KPK selambat-lambatnya pada hari Jumat (22/5) mendatang kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU). Kemudian, para calon presiden maupun wakil presiden akan mengumumkan sendiri harta kekayaannya kepada publik berdasarkan hasil verifikasi KPK. Pengumuman akan digelar di KPK pada pukul 10.00.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com