Sejak resmi menjadi cawapres SBY, Gubernur BI Boediono pekan lalu menyatakan mundur.
Sejumlah figur dinilai layak untuk menggantikan posisi Boediono sebagai orang nomor satu di bank sentral itu. Nama-nama tersebut antara lain Deputi Gubernur BI Hartadi Sarwono dan Deputi Gubernur Senior BI Darmin Nasution.
Menurut Kepala Ekonom BNI Tony Prasentiantono, Hartadi Sarwono layak menggantikan Boediono karena memiliki karakter yang sama dengan Guru Besar FE UGM tersebut. ”Hartadi setipe dengan Boediono yang cool, berhati-hati, dan penuh perhitungan. Namun tipe seperti ini tidak mudah membuat keputusan,” ujar Tony, Sabtu (16/5).
Sedangkan Darmin Nasution yang kini masih menjabat Dirjen Pajak merupakan sosok yang bersih, berintegritas tinggi, dan berani mengambil keputusan dalam tempo cepat. ”Tapi Darmin orang baru di BI, belum teruji dalam menangani moneter. Namun dia memiliki leadership yang kuat,” ujar Tony.
Terkait munculnya nama Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani sebagai salah satu calon Gubernur BI, Tony menilai Plt Menko Perekonomian itu sudah pas dengan posisinya sekarang.
”Mbak Ani sangat kita perlukan sebagai Menkeu. Agak susah mencari Menkeu sekaliber dia saat ini,” katanya.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie di Jakarta, Minggu (17/5), mengatakan, posisi Gubernur BI sangat penting dalam mengendalikan perekonomian, sehingga harus diisi oleh figur yang capable.
Menurut Anindya, pimpinan BI merupakan posisi penting dalam mengatur moneter nasional. (ver/bum/Ant)