Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi SBY untuk Kembali Memenangi Pilpres

Kompas.com - 17/05/2009, 05:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengajak parpol mitra koalisinya untuk melakukan politik yang bersih, cerdas dan santun dalam menghadapi kompetisi pemilihan presiden. "Saya mengajak untuk sekeras apapun kompetisi yang Insya Allah akan segera kita lakukan tetaplah kita menjalankan politik yang bersih. Yang kedua mari kita jalankan politik yang cerdas," kata Yudhoyono saat bersilaturahmi dengan 22 parpol pendukung pasangan SBY-Boediono di kediaman pribadi Puri Cikeas Bogor, Sabtu (16/5).
     
Menurut Yudhoyono, rakyat sudah mengetahui berbagai persoalan yang dihadapi bangsa ini dan menginginkan pemimpin negara ini memberikan jawaban atau solusi penyelesaiannya. "Itulah politik yang cerdas yang menawarkan solusi menawarkan jalan keluar cara mengatasi masalah itu. Dan yang ketiga adalah politik yang santun, mari kita jalankan semuanya serba tepat, tidak lebih-tidak kurang, proporsional," katanya.
     
Dengan prinsip-prinsip berpolitik seperti itu ditambah mensinergikan semua potensi yang ada maka, Yudhoyono yakin bisa memenangkan pemilihan presiden dan wakil presiden tahun 2009.  Menurut Yudhoyono, gabungan dari 23 parpol ini merupakan potensi dan kekuatan yang besar untuk memenangi pilpres, meski harus tetap merumuskan strategi atau siasat yang tepat atas dasar norma dan prinsip-prinsip politik yang baik pula.
     
Dikatakan Yudhoyono, usai menjalani proses pendaftaran di KPU dan pemeriksaan kesehatan pada Senin (18/5) mendatang, dirinya akan melakukan pembagian tugas dengan semua parpol mitra koalisinya agar organisasi pemenangan SBY-Boediono berjalan dengan lancar.
     
"Kita akan menyusun tim sukses tapi sebenarnya bagaimana kita mengorganisasi diri untuk bersama-sama menyukseskan pemilihan presiden dan wakil presiden pada tahun 2009 ini. Dan disitu nanti akan jelas who does what,  siapa berbuat apa, who is responsible for what, siapa bertanggung jawab apa dan sebagainya," katanya.
     
Yang jelas, menurut Yudhoyono, jangan sampai ada tumpang tindih atau saling bertentangan tetapi harus saling bersinergi, tersinkronisasi dan terkoordinasi dengan baik, dengan "unity of command" yang jelas. "Kita organisasikan perjuangan kita seperti itu agar hasilnya baik," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com