Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Jalan untuk Juara dan Meraih Rekor MURI...

Kompas.com - 07/05/2009, 20:02 WIB

KOMPAS.com — KOREOGRAFER andal di Indonesia relatif banyak dan tersebar di berbagai kota. Namun, dari puluhan koreografer, barangkali, ternyata ada seorang yang unik. Setidaknya, seperti yang tercatat di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), yang diumumkan Kamis (7/5) di Bentara Budaya Jakarta (BBJ), yaitu koreografer Martinus Miroto MFA.

Martinus berkesempatan menampilkan Tari Tunggal dengan lima topeng sekaligus. Tidak hanya muka yang dipasangi topeng, tetapi kedua tangan dan kedua kaki juga. Sehingga, ketika memainkan kelima topeng, Martinus mengambil posisi bertumpu dengan pantat, dan terkadang, pinggang.

Lihatlah, bagaimana ia memainkan topeng-topeng itu, dengan gerakan kedua kaki dan kedua tangan, serta kepala, dalam posisi sulit namun gerakan tariannya tetap menarik dan unik.

"Martinus Miroto adalah koreografer pertama Indonesia yang telah menciptakan dan mementaskan Tari Tunggal dengan 5 Topeng di berbagai festival internasional di 5 benua," kata pendiri MURI, Jaya Suprana.

Sebelumnya, masih di bidang seni, Jubing Kristanto menampilkan kepiawaiannya memainkan gitar elektrik merek Yamaha produksi Pulogadung, Indonesia. Adakah yang unik? Tidak saja teknik Jubing yang unik memainkan gitar, tetapi gitar yang bentuk fisiknya unik itu, menghasilkan bunyi gitar akustik-klasik.

Penampilan Jubing yang mendapat Penghargaan MURI sebagai Gitaris Indonesia Pertama yang menyebarkan komposisi dan aransemen gitar pribadi secara gratis di situs internet, dipujikan sekali oleh Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault.

"Luar biasa teknik permainan gitar Jubing. Apalagi, gitar yang dimainkan juga unik dan produksi Indonesia," ujarnya.

Lain lagi dengan Dwi Santoso. Ia seorang diri bisa memainkan enam alat musik sekaligus, ketika membawakan lagu Tanah Airku karya Ibu Sud. Jika menyaksikan pertunjukannya, ketika menerima Penghargaan MURI, kemarin, Kekaguman akan muncul. Bayangkan, harmonica, cukulele, karakas, bongo, perkusi, dan bas keyboard dimainkan sekaligus.

Di bidang seni lainnya, juga ada penyair Adri Sandra, yang sudah tiga kali membuat rekor di bidang sastra. Ia berhasil meraih Penghargaan MURI sebagai Penulis Buku Syair Terpanjang, yakni 1.550 bait, setebal 260 halaman dengan judul Hasan dan Fatimah. Karya tersebut kemarin juga diserahkan kepada Adhyaksa Dault.

Dua rekor sebelumnya yang ia buat adalah menulis buku Puisi Terpanjang dan buku Pantun Terpanjang. Kini ia tengah menyelesaikan penulisan Puisi Cinta Terpanjang, untuk menciptakan rekor baru MURI., yang keempat baginya. "Saya mengagumi penyair dunia yang lahir di kampung saya, Chairil Anwar, makanya saya termotivasi untuk membuat karya sastra yang bisa diperhitungkan," kata Adri Sandra, yang berasal dari Nagari Padang Japang, Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat.

Ada puluhan orang dengan berbagai prestasi, yang kemudian diakui MURI, memperoleh penghargaan. Satu di antaranya adalah pemecahan rekor dunia, push up tercepat dengan satu tangan dan satu kaki. Setidaknya, banyak jalan untuk juara dan meraih Penghargaan MURI. 

Pameran foto

MURI, Kamis, tidak hanya memberikan penghargaan dan menggelar pemecahan rekor dunia push up, tetapi juga menggelar Pameran Foto hasil lomba foto dengan obyek-obyek rekor yang pernah tercatat di MURI.

Diikuti 300 peserta dan dinilai juri yang berpengalaman; Darwis Triadi, Kristupa Saragik dan Jaja Suprana, pemenangya juga fotografer-fotografer terkemuka, yaitu juara satu Arbain AW Rambey, wartawan foto Kompas, dengan subyek foto SPBU di Tegal, yang memiliki fasilitas toilet terbanyak (67 toilet). Juara kedua, Arie Basuki, wartawan foto Tempo dengan subyek foto Tari Saman dengan Peserta Terbanyak (600 penari), dan juara ketiga, Gunawan Rustandi, dengan subyek foto Panjat Pinang dengan Jumlah Terbanyak (205 pohon pinang).

Selain itu, tiga pemenang harapan, masing-masing Hongky Zein (Lompat Tali Peserta Terbanyak), Bambang Eko Rospurnama (Sate Terpanjang), dan Paulus AS (Penabuh Gendang Beleq Terbanyak).

Foto karya pemenang memperingati HUT ke-18 MURI itu dipamerkan bersama 32 foto terpilih lainnya dengan hadiah hiburan dan satu foto tertua karya Sri Dasawarsih dengan rekor Wisata Sepeda Terbanyak Mei 1995, hingga 12 Mei mendatang, bertepatan dengan 19 tahun MURI dan juga 60 tahun Jaya Suprana. Pameran foto dibuka Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault.

Oh, ya, buku MURI (penerbit Elex Media Komputindo) yang berisi catatan-catatan rekor MURI selama 18 tahun, sejak berdiri MURI, yang disusun Direktur MURI Aylawati Sarwono, juga diluncurkan. (Yurnaldi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com