Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengoperasian "Waterway" di BKT Dikaji

Kompas.com - 04/05/2009, 19:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Meski proyek serupa sebelumnya pernah gagal dibangun di Banjir Kanal Barat (BKB), Dinas Perhubungan DKI Jakarta berencana membangun angkutan air atau waterway di Banjir Kanal Timur (BKT). Moda angkutan alternatif itu direncanakan akan beroperasi setelah BKT sepanjang 23,6 kilometer (km) tersebut terbangun.

"Saat ini, rencana pembangunan waterway di BKT sedang dikaji. Memang, salah satu rancangan pembangunan BKT adalah agar sepanjang aliran sungai ini dapat dilalui angkutan air," ujar Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI M Tauchid, Senin (4/5).

BKT yang direncanakan mulai dibangun sejak tahun 2002 harus sudah terbangun tahun 2010. Untuk itu, tahun 2009 ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus menyelesaikan pembebesan lahan sepanjang proyek tersebut.

Tauchid optimistis angkutan air di BKT akan lebih baik dari angkutan serupa yang pernah diterapkan di Banjir Kanal Barat (BKB), tetapi saat ini sudah tidak beroperasi lagi.

Menurut Tauchid, angkutan air di BKT memungkinkan dilakukan karena akan ditunjang dengan pembangunan sarana dan fasilitas yang akan dibangun di sepanjang aliran BKT lebih memadai. Kadishub mencontohkan, pembangunan jembatan yang tinggi dan kolong jembatan bisa dilalui angkutan air tersebut.

"Kondisi sarana dan sarana di aliran sungai akan sangat berpengaruh untuk dibukanya jalur angkutan air," papar Tauchid.

BKB

Kadishub menjelaskan, pembangunan angkutan air di BKB sepanjang 1,7 km saat ini tidak beroperasi lagi karena berbagai faktor antara lain saat ini sedang ada pembangunan di sepanjang aliran sungai di kawasan itu. Penyebab lain, kata Tauchid, sarana jembatan yang terdapat di sepanjang aliran itu banyak yang tidak memadai karena tergolong pendek sehingga sulit dilalui kapal.

Angkutan air di BKB yang diresmikan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso (saat itu) pada tanggal 6 Mei 2007 beroperasi dari Dukuh Atas-Halimun hingga Karet dan sebaliknya Karet-Halimun-Dukuh Atas. Tarif angkutan itu Rp 1.500 per orang untuk sekali jalan. Pada hari Sabtu dan Minggu angkutan air tersebut dibuka sejak pukul 07.00 sampai 09.00 dan pukul 16.00 sampai 18.00.

Namun, proyek yang menghabiskan dana hampir Rp 200 miliar ini tidak berjalan lama dan terkesan terbengkalai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com