Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dicari! Investor Hutan

Kompas.com - 14/04/2009, 13:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ada 5 juta hektar hutan lahan kritis yang telah direklamasi dari tahun 2003-2008. Untuk itu, jika usaha penanaman pohon terus digulirkan maka tahun 2015 Indonesia bisa berbangga sebagai negara yang telah mampu memperbaiki lingkungannya.

Demikian diungkap Menteri Kehutanan MS Kaban pada sambutan sebelum membuka pameran Indogreen Forestry Expo 2009 yang bertema "Save The Forest, Save The World" di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (14/4). "Pada tahun 2015 hutan kita akan kembali sehat," katanya. 

Melalui pameran yang berlangsung dari tanggal 14 April sampai 17 April 2009, menurut Kaban, bisa menjadi ajang untuk menarik minat para investor. "Banyak lahan yang bisa dimanfaatkan untuk bisnis perkebunan, pertanian, kehutanan, sampai pada taman nasional. Banyak sekali taman nasional yang sangat menarik, tetapi belum banyak yang berminat untuk berinvestasi," ungkap Kaban. 

Mengenai peserta pameran, Presiden Direktur PT Wahyu Promocitra Sukur Sakka sebagai penyelenggara mengatakan, ada 54 peserta yang terlibat. Mereka terdiri dari perusahaan pengelola hutan, perusahaan pertambangan, departemen kehutanan, dan media-media partner.

Ada 2 tujuan yang hendak dicapai dari penyelenggaraan pemeran ini, ungkap Sukur. Pertama, untuk menginformasikan kepada masyarakat luas bahwa betapa pentingnya hutan sehingga termotivasi untuk turut menanam pohon di rumah. Kedua, meningkatkan kesadaran bahwa tanpa hutan berarti tidak ada kehidupan.

Lebih lanjut, Sukur mengatakan bahwa untuk mecapai tujuan itu dalam pameran ini akan diadakan bagi-bagi bibit pohon bagi para pengunjung, presentasi prospek bisnis kehutanan, dan lomba menggambar untuk SMA dengan total hadiah mencapai Rp 3.250.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com