Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reduksi Alutsista Tua TNI Harus Dilakukan

Kompas.com - 08/04/2009, 04:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Reduksi alat utama sistem persenjataan Tentara Nasional Indonesia yang berusia tua harus dilakukan. Kalau tidak, prajurit TNI seperti berada dalam ”peti mati” yang sewaktu-waktu bisa membunuh mereka.

Peringatan itu dikatakan pengamat militer dari Universitas Indonesia, Andi Widjojanto, di Jakarta, Selasa (7/4). Hal itu dikatakannya terkait dengan jatuhnya pesawat Fokker (F)-27 milik TNI Angkatan Udara yang menewaskan 24 prajurit TNI AU, termasuk 17 prajurit Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU, di Bandara Husein Sastranegara, Bandung (Kompas, 7/4).

Pengajar teknik penerbangan di Institut Teknologi Bandung, Hari Muhammad, menambahkan, pesawat F-27 sebaiknya tak dipakai lagi karena berisiko. ”Walau dilakukan aging (penambahan usia melalui perawatan yang baik), usia pemakaian pesawat jenis itu sebaiknya hingga 25 tahun. Normalnya, 15-20 tahun,” ujarnya.

Secara terpisah di Jakarta, Senin malam, Wakil Presiden M Jusuf Kalla mengakui, kecelakaan F-27 dengan nomor A-2703 TNI AU harus menjadi perhatian pemerintah untuk meningkatkan alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI. Banyak alutsista TNI yang tua. ”Kita tahu, pesawat itu tua, buatan tahun 1976,” katanya.

Wapres mengakui, 24 prajurit TNI AU yang tewas itu tengah menjalankan tugas. Pemerintah memberikan perhatian dan belasungkawa kepada korban dan keluarga.

Korban dimakamkan

Dari Bandung dilaporkan, 19 jenazah korban kecelakaan F-27 TNI AU, Selasa, diberangkatkan ke Bali, Magetan, Padang, Makassar, Jakarta, dan Yogyakarta. Jenazah diberangkatkan memakai dua pesawat Hercules tipe C-130. Sebelumnya digelar upacara pelepasan jenazah dengan inspektur upacara Komandan Korps Paskhas TNI AU Marsekal Pertama Harry Budiono.

Di Jakarta, enam jenazah korban diterima Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI Subandrio di Lanud Halim Perdanakusuma. Selanjutnya dilakukan serah terima jenazah dari keluarga korban, yang diwakili Panglima Kodam Iskandar Muda Mayor Jenderal TNI Soenarko, ayah kopilot Lettu (Pnb) Yudho Pramono, kepada pemerintah. Lima jenazah yang semuanya kru pesawat dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, kecuali pilot Kapten (Pnb) I Gede Agus Tirta Santosa yang diterbangkan ke Bali.

Mereka yang dimakamkan di TMP Kalibata adalah Yudho Pramono, Letda (Tek) Dadang Setiyono, Letda (Tek) Rachmat Suryono, Serda Bakhtiar, dan Serda Mas Karebet.

Tiga jenazah dikembalikan ke keluarga masing-masing di Lanud Iswahjudi, Magetan, yakni Pratu Teguh Widodo, Pratu Danang Tetuko Mulyatin, dan Prada Erwin Agus Untoro. Kedatangan jenazah disambut dengan upacara kemiliteran yang diwarnai isak tangis. Di antara keluarga korban adalah istri Teguh, Nur Ika Mayasari (23), yang kini hamil enam bulan. Ia terus berurai air mata.

Jenazah Pratu Didik Kurniawan tiba di rumah duka di Kasuran, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Selasa. Kedatangan jenazah juga disambut isak tangis keluarga, terutama istri Didik, Dwi Lestari (25), yang mengandung anak pertama mereka. Usia kehamilan Dwi saat ini delapan bulan.

Sebelumnya, tujuh korban kecelakaan pesawat F-27, termasuk Didik, disambut dengan upacara militer di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta. Enam korban lain adalah Letnan Satu Wahyu Nanik Sardi, Prada Heru Kustanto, Pratu Ari Purwanto Putro, Prada Ipnu Setiawan, Prada Dedi Jati Kuncoro, dan Pratu Darmanto. Mereka dimakamkan di daerah masing- masing.

Jenazah Letnan Satu (Psk) Dhani Ariadi Koto, korban lain, dimakamkan di Limau Manis, Padang. Keluarga, kerabat, dan anggota TNI AU mengiringi pemakamannya.

Dari Makassar, tiga jenazah korban, yakni Lettu (Psk) Baso Nai, Pratu Abdul Kadir, dan Prada Faisal Rezki, diterima di Bandara Sultan Hasanuddin. Upacara serah terima jenazah kepada keluarga dipimpin Komandan Pangkalan TNI AU Sultan Hasanuddin Marsekal Pertama TNI IB Putu Dunia. Setelah upacara, ketiga peti jenazah dimasukkan ke tiga ambulans. Isak tangis keluarga dan kerabat pun terjadi.

Jangan kaitkan usia

Menurut Andi, TNI perlu segera menerapkan mekanisme pengelolaan alutsista transisional, yang di dalamnya tegas disebutkan perlunya reduksi. ”Jika tidak, ibaratnya prajurit TNI selalu berada dalam ’peti mati’ yang sewaktu-waktu akan membunuh mereka,” ujarnya.

Pengurangan alutsista itu, kata Andi, tak hanya untuk pesawat, tetapi juga alutsista lain yang berfungsi mengangkut personel. Kini tingkat kesiapan alutsista TNI tak lebih dari 40 persen.

Andi mengakui, reduksi akan mengakibatkan kekosongan alutsista TNI. ”Sebab, alutsista yang dikurangi tidak bisa digantikan langsung akibat anggaran yang minim. Namun, itu harus berani diambil,” ujarnya.

Namun, KSAU mengatakan tidak ada masalah dengan kelaikan F-27 Troopship/A-2703 yang jatuh di Bandung. Karena itu, berbagai pihak tak perlu mengaitkan usia atau tahun produksi pesawat dengan kelaikan terbangnya. Selama perawatannya baik dan pesawat dinyatakan laik terbang, usia pesawat bukan masalah.

”Pesawat Hercules yang usianya lebih lama saja laik terbang. Jika pesawat tak laik, saya suruh menerbangkan, sama saja saya membunuh anak buah. Pesawat tempur Raptor (F-22) Amerika Serikat saja bisa jatuh,” katanya.

Di Jakarta, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan masih ada daftar belanja alutsista TNI yang diusulkan sejak tahun 2005 belum direalisasikan hingga kini sehingga anggaran yang dialokasikan untuk pembeliannya pun tak terpakai.

(DWA/ HAR/APA/LAS/NIK/ SIR/ENG/WER/YOP/BEN/OIN/GRE/JON/ART/ROW)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

Nasional
Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

Nasional
Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

Nasional
Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Nasional
745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

Nasional
Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Nasional
Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Nasional
Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Nasional
Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Nasional
Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Nasional
Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Nasional
Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko 'Deadlock'

Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko "Deadlock"

Nasional
Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Nasional
PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

Nasional
Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com