Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu Jadi Paket Wisata Turis Manca ke Bali

Kompas.com - 07/04/2009, 22:23 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com — Wisatawan dari sejumlah negara tertarik ingin melihat langsung pelaksanaan pesta demokrasi di Indonesia pada Pemilu 9 April mendatang. Di Bali, bahkan sebagian sudah datang dan menginap di berbagai hotel.

"Kami mendapat konfirmasi adanya sejumlah paket wisata dari Eropa, maupun negara lainnya, yang ingin melihat langsung bagaimana pemilu di Bali. Mereka bahkan sudah mulai berkeliling, selain mengunjungi obyek wisata juga ingin melihat persiapan tempat pemungutan suara," kata pramuwisata senior, Amos Lillo (56), di Denpasar, Selasa.

Penasihat DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali, yang sempat belajar di Spanyol, itu mengaku bersyukur. Pesta demokrasi di Pulau Dewata ternyata juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara.

"Teman-teman pramuwisata banyak yang menangani paket tur asal berbagai negara bertepatan pelaksanaan pemilu Kamis mendatang. Karena itu kita patut mendukung dengan turut menciptakan suasana yang kondusif dan berbudaya," kata Amos yang juga Humas Forum Pariwisata Nusa Tenggara Timur (FP NTT) di Bali.

Karena itu, ia berharap berbagai upaya yang dilakukan untuk kepentingan mencapai tujuan politik, tidak sampai mengganggu dunia pariwisata dan budaya Indonesia, khususnya Bali.

"Lakukan praktik politik yang elegan, sesuai budaya kita yang dikenal adiluhung. Di masa tenang menjelang pemilu ini, hindari praktik-praktik politik yang bisa merusak budaya yang merupakan salah satu sendi kepariwisataan Nusantara," katanya.

Amos yang juga Ketua Forum Pariwisata Kediri, Jawa Timur, di Bali, mengingatkan bahwa kepariwisataan Indonesia, khususnya Bali, telah menjadi salah satu pilar ekonomi serta andalan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Pulau Dewata.

"Karena itu kita tentu akan sangat menyayangkan apabila sampai terjadi praktik politik yang tidak berbudaya. Kalau budaya sebagai salah satu sendi kepariwisataan dirusak, tentu akan berpengaruh pada dunia pelancongan di masa mendatang," ucapnya.

Ia juga berharap masyarakat cerdas dalam memilih partai politik maupun calon anggota legislatif agar wakil rakyat yang terpilih untuk lima tahun ke depan mampu berkiprah sesuai harapan masyarakat luas.

"Kehadiran 'pelancong demokrasi' harus kita sambut dengan melakukan pilihan secara cerdas. Ciptakan suasana aman dan pilih wakil rakyat yang mampu mempertahankan keragaman budaya nusantara, sehingga akan tetap bisa menjadi salah satu pendukung dunia kepariwisataan," katanya.

Keragaman budaya sebagai salah satu kearifan lokal merupakan kekayaan yang mampu menjadi daya magnet dalam mendatangkan lebih banyak lagi wisatawan dunia ke Indonesia.

"Karena itu sudah selayaknya kita semua turut melestarikan keragaman budaya itu, selain melalui upaya pemilihan wakil rakyat yang memiliki kepedulian terhadap pelestarian dan pengembangan budaya maupun pariwisata," ucap Amos, yang menyebut dirinya sebagai praktisi pariwisata dan pemerhati budaya Nusantara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com