Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sembilan Hakim Baru Warnai Pengadilan Tipikor

Kompas.com - 07/04/2009, 19:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak sembilan hakim baru yang telah mendapat sertifikat antikorupsi akan mengganti enam hakim karier yang selama ini bertugas di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta.

"Belum tahu akan ada penggantian atau penambahan hakim di Tipikor, tetapi pengajuan hakim yang akan bertugas di Tipikor ya sudah ada sembilan," kata juru bicara Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Sugeng Riyono, Jakarta, Selasa (7/4).

Pengajuan sembilan hakim tersebut berdasar SK No 041 /KMA/K/III/ 2009 yang dikeluarkan pada 18 Maret 2009. Sembilan hakim tersebut di antaranya Reno Listowo, Cok Suamba, Nani Indrawati, Jiwo Santoso, Jupriyadi, Herdi Agustin, Sarifudin Umar, Subahran, dan Panusunan Harahap.

Alasan penambahan tersebut karena hakim yang lama di Pengadilan Tipikor dipromosikan. "Ada yang menjadi Ketua PN Tulungagung yakni Teguh Haryanto, Edward Patinasarani dipindah ke Sukabumi, Sutiyono, dan Wakil Ketua PN Sumedang yakni Sutiyono, hakim Moefri dipindah ke Sampit dan Masrudin Chaniago ke Bukittinggi serta Martini Mardja ke Kayuagung," jelasnya.

Sementara itu, sembilan hakim pengganti yang berasal dari PN Jakpus tersebut sudah mendapat pelatihan di Ciawi selama dua minggu. Mereka lolos dari 14 hakim yang menjalani tes dan menyingkirkan 5 hakim lainnya.

Mengenai track record hakim yang pernah membebaskan terdakwa korupsi, Sugeng mengatakan hal itu bukan masalah. "Semua hakim bagus, tidak ada yang tidak bagus. Lagipula kalau ada yang diputus bebas asalkan hakim menyatakan itu benar, ya tak masalah," kata Sugeng.

Sugeng juga menegaskan, pergantian ini tidak mendadak karena sudah menjadi analisis sejak lama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com