Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Jiwa: Ryan Narsistik, tapi Bukan Psikopat

Kompas.com - 16/03/2009, 15:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tersangka kasus pembunuhan dengan mutilasi terhadap Heri Santoso, Verry Idham Henyansyah alis Ryan, melakukan serangkaian pembunuhan dalam keadaan sadar dan tanpa rasa menyesal. Tidak ada halusinasi atau waham ketika dirinya melakukan tindak kriminal tersebut.

Demikian disampaikan ahli kejiwaan dari Markas Besar Polri Kombes Pol Untung Leksono, yang juga Ketua Tim Pemeriksaan Psikologi Ryan pada persidangan lanjutan Ryan, Senin (16/3) di Pengadilan Negeri Depok. "Berdasarkan hasil assessment dari serangkaian pemeriksaan yang kami lakukan, terdakwa bukan psikopat," ujar Untung.

Tim yang terdiri dari lima anggota ini melakukan pemeriksaan terhadap Ryan pada 29 Juli 2008. Anggota tim tersebut merupakan anggota Asosiasi Psikolog Forensik. Menurut ahli yang memiliki pengalaman selama 25 tahun ini, Ryan juga memiliki kepribadian sensitivitas, agresivitas, dan narsistik yang lebih tinggi dari orang normal.

Dalam melakukan pembunuhan, terdakwa cukup memiliki alasan dan motif sehingga tinggal menemukan waktu yang tepat untuk melakukannya. Dalam melakukan "eksekusi", Ryan dinilai Untung, yang telah memeriksa 1.000 orang selama berkarier, memiliki kemampuan memanipulasi sehingga korban bisa digiring ke tempat yang telah direncanakannya tanpa curiga. Korban dibuat sama sekali tidak menyangka dirinya akan dibunuh.

Penyebab terciptanya kepribadian seperti itu, tutur Untung, dilatarbelakangi trauma psikologis masa lalu Ryan. "Dalam fase perkembangan, ada hal yang tidak semestinya dilihat, diajari, dan ditemuinya sehingga terdakwa tumbuh menjadi pribadi yang tidak utuh," ujar Untung.

Ditambahkan Untung, masa lalu tersebut didominasi oleh hal-hal yang berhubungan dengan kesusilaan. Namun, Untung menolak menjabarkannya di depan umum terkait etika profesinya.

Ryan juga dinilai sadar betul terhadap akibat atas apa yang diperbuatnya, dan ini membuatnya takut. "Dia melakukan usaha untuk tidak terkena akibatnya. Hal ini terlihat dari cara khas Ryan mengubur semua mayat korbannya, kecuali Heri. Untung juga mengatakan, jika kasus Heri tidak terungkap, Ryan masih berpotensi mengulangi perbuatannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com