Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo: Indonesia Masih Terjajah

Kompas.com - 10/03/2009, 19:07 WIB

JAKARTA, SELASA- Saat ini Indonesia masih terjebak dalam sistim penjajahan ekonomi modern. Hal itu yang mengakibatkan masyarakat Indonesia tetap berada dibawah garis kemiskinan. 

Demikian dikatakan calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jakarta, Selasa (10/3). "Selama 10 tahun belakngan ini, kekayaan Indonesia yang mengalir keluar terus bertambah, sehingga kekayaan didalam negeri tidak dapat terakumulasi," terang Prabowo 

Prabowo menambahkan, akibat dari dana yang terus mengalir keluar, kekayaan nasional tidak akan terakumulasi, sehingga devisa Indonesia tidak akan bertambah dan kesejahteraan masyarakat pun tidak akan terwujud. 

Dana dari dalam negeri dapat keluar dengan mudah, menurut Prabowo adalah kesalahan pada sistim yang berlaku. "Saat ini para eksportir yang ada tidak diwajibkan untuk memberikan 'setoran' setelah mereka menggunakan fasilitas yang ada," jelas Prabowo 

Ekspotir dengan mudahnya menggunakan fasilitas transportasi, mendapat bahan baku dan tenaga kerja yang murah lalu barang itu diekspor tanpa ada timbal balik ke negara. 

Prabowo mengatakan, selama ini budaya penjajahan ekonomi modern tetap tumbuh subur walaupun presiden telah berganti. "Dari dulu sampai sekarang peraturannya ngga berubah. Kalau diibaratkan pasien sudah berganti-ganti, tapi resep yang diberikan tetap sama. Bagaim ana mau sembuh?" kata Prabowo. 

Selain itu, Prabowo juga berpendapat kesejahteraan masyarakat erat kaitannya dengan keamanan. "Jika kesejahteraan tidak ada, maka keamanan pun tidak ada. Begitu sebaliknya jika perlindungan bersama tidak ada, maka kesejahteraan masyarakat juga tidak ada," kata Prabowo. 

Untuk memberikan gambaran mengenai perbedaan kesejahteraan masyarakat Indonesia dengan negara tetangga, yaitu Malasyia, Prabowo juga memberikan data mengenai cadangan devisa Indonesia dan Malaysia.

Tahun 2003 cadangan devisa Indonesia dan Malaysia masing 32,72 juta dollar AS dan 37,23 juta dollar AS, lalu pada tahun 2007 selisih yang cukup besar, terjadi cadangan devisa Indonesia sebesar 49,08 juta dollar dan devisa Malaysia 95,92 juta dollar. 

"Ini sungguh memprihatinkan, padahal jumlah penduduk Indonesia tiga kali lebih besar dibandingkan Malaysia," terang Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com